Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Sekolah Dasar (PSD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon, Herri Purnama kepada Suara Cirebon, Selasa (21/6/2022).
“Minggu lalu kami ke sana (Bandung, red) untuk meminta sejumlah bantuan, tapi ternyata pemprov tidak akan memberikan bantuan fisik kepada sekolah mulai tahun depan. Karena sekolah tingkat SD merupakan bentuk pelayanan yang ditanggung oleh pemerintah kabupaten (Pemkab),” ujar Herri.
BACA JUGA: Tiga Ruang Laboratorium IPA SMPN 1 Kaliwedi Ambruk
Menurut Herri, sejauh ini nilai bantuan yang diberikan Pemprov Jabar sekitar 10 sampai 15 persen dari total anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan fisik SD setiap tahunnya. Dengan akan ditiadakannya bantuan dari Pemprov Jabar, pihaknya berencana meminta kepada Pemerintah Pusat dan pihak swasta melalui corporate social responsibility (CSR) untuk berperan serta dalam perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan.
“Bukan cuma itu, ada juga beberapa SD yang dekat dengan sungai besar seperti SD Gunungsari di Waled yang kerap terdampak banjir, sehingga dibutuhkan juga kerja sama juga dengan BBWS,” kata Herri.
Langkah tersebut harus dilakukan mengingat anggaran dari Pemda Kabupaten Cirebon nilainya hanya sebesar Rp14 mliyar. Saat ini, jumlah sekolah yang telah dilakukan perbaikan sebesar 30 persen dari 300 bangunan SD yang mengalami kerusakan, baik rusak sedang maupun rusak berat. Sehingga, saat ini hanya sekolah-sekolah dengan kondisi rusak sedang saja yang masih mendominasi jumlah kerusakan sekolah di Kabupaten Cirebon. Sedangkan sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah sudah mulai menyusut karena sudah dilakukan perbaikan.
BACA JUGA: Ruang Kelas SDN 2 Cangkoak yang Ambruk Bakal Dibangun
“Dengan kondisi sekolah yang baik maka secara psikis peserta didik dapat belajar dengan baik, jadi kami harap ada dukungan lebih, baik dari pemda, pemerintah pusat maupun pihak swasta untuk turut serta berpartisipasi terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Cirebon,” bebernya.
Herri menerangkan, dari total 920 SD yang ada di Kabupaten Cirebon, sebanyak 870 merupakan SD Negeri dan sisanya sebanyak 50 merupakan sekolah swasta.
“Makanya, kami membutuhkan support baik dari pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk mempercepat perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. Kami menargetkan perbaikan hingga 40 persen dari jumlah total sekolah yang mengalami kerusakan meskipun sebelumnya kami sudah memperbaiki 30 persen sekolah yang rusak,” pungkasnya. (Islah)