Hal itu disampikannya saat berdialog dengan sejumlah petani bawang di Desa Tersana, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Minggu (17/7/2022).
Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan datang bersama rombongan di antaranya, Ketua DPW PAN Jawa Barat sekaligus anggota DPR RI, Desy Ratnasari dan kader PAN, Charly Van Houten.
BACA JUGA: Menjelang Idul Adha, Harga Bawang Merah dan Cabai Makin Tinggi
Kedatangan Zulkifli ke Desa Tersana, sebenarnya untuk menemui orang tua Charly Van Houten yakni Sarja Sugendri. Namun Sarja yang merupakan Kuwu Desa Tersana memanfatkan kesempatan itu untuk dilakukan dialog dengan para petani bawang merah di desanya. Dengan harapan, Zulhas dapat membawa aspirasi para petani bawang ke pihak-pihak terkait.
Salah seorang petani bawang, H Caya memaparkan, dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang, petani bawang merah telah dilanda kerugian bertubi-tubi. Selain karena harga kebutuhan tanam dari bibit, pupuk dan lainnya yang tinggi, menurut Caya, harga jual bawang merah ambruk sehingga sebagian besar petani bawang merah kini berada pada posisi bangkrut.
Meski saat ini harga bawang lagi bagus, namun menurut Caya, sebagian besar petani tidak menanam bawang merah karena sudah tidak ada modal dan terlilit utang saat tanam musim sebelumnya. Sehingga, menurut dia, petani bawang lebih memilih menanam jagung manis, meski keuntungan sedikit yang penting tidak rugi.
BACA JUGA: Petani Ikuti Bimtek Pengelolaan Bawang Merah
“Petani ingin tanam bawang lagi tapi sudah bangkrut tidak punya modal, ditambah lagi sekarang kelangkaan pupuk subsidi. Ada juga pupuk nonsubsidi tetapi harga pupuk sangat mahal,” kata Caya kepada Zulhas.
Senada, Kuwu Tersana, Sarja Sugendri mengatakan, selama beberapa tahun terakhir ditambah lagi masa pandemi Covid-19 para petani bawang mengalami kerugian yang cukup besar akibat anjloknya harga jual bawang.
“Lahan tanaman bawang yang dulunya bisa mencapai ribuan hektare sekarang hanya beberapa hektare saja, selain itu juga terkait dengan kondisi lahan pertanian saat ini di mana dahulu menjadi lahan teknis namun sekarang sudah berubah menjadi lahan tadah hujan sehingga lahan yang ada di desa Tersana hampir semuanya menggunakan pompanisasi,” kata Sarja.
Persoalan lain yang tak kalah penting, menurut Sarja, adalah sulitnya petani mendapatkan pupuk subsidi serta mahalnya harga pupuk nonsubsidi.
“Kehormatan bagi kami selaku Kuwu Desa Tersana, karena dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun belum pernah ada menteri yang mau datang ke Desa Tersana dan baru kali ini ada menteri yang mau berkunjung ke Desa Tersana, kami berharap kehadiran Mendag ini bisa membawa permasalahan ini ke pusat dan memberikan solusinya,” harapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Zulkifli Hasan, mengatakan persoalan yang dikemukakan hampir semuanya merupakan bukan menjadi kewenangan Kementerian Perdagangan yang saat ini dijabat oleh dirinya.
BACA JUGA: Lahan Baru, Solusi Pemenuhan Kebutuhan Bawang Putih
Namun Zulhas, berjanji bahwa apa yang menjadi keluhan dan harapan petani bawang di Desa Tersana khususnya dan Kecamatan Pabedilan pada umumnya, akan menyampaikan langsung ke Kementerian terkait dalam hal ini Menteri Pertanian
“Saya ini Menteri Perdagangan, jadi apa yang disampaikan oleh bapak-bapak adalah ranahnya Kementerian Pertanian, nanti akan saya sampaikan ke Menteri Pertanian apa yang menjadi harapan para petani bawang disini, ” ujarnya. (Baim)