Walaupun sampai sekarang harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Majalengka masih tinggi. Harga cabai masih berada diangka di atas Rp100 ribu per kilo gram.
Salah seorang petani cabai di Majalengka, Hafid mengatakan, meski harga cabai sampai sekarang masih tinggi,tapi tidak semua petani mendapatkan keuntungan. Pasalnya, kata dia tidak semua hasil panen cabai seperti yang diharapkan.
BACA JUGA: DKUKMPP pastikan Harga Migor Curah Dibawah HET, Tapi Harga Cabai dan Bawang Masih Tinggi
“Senang juga dengan harga cabai sekarang, tapi tidak semua petani menikmati tingginya harga jual cabai. Sebagian petani bahkan hampir rugi karena hasil panenya kurang baik,” ungkapnya, Selasa (19/7/2022).
Kondisi cuaca yang tidak menentu kata Hafid menyebabkan sebagian tanaman cabai hasil panenya tidak maksimal. Belum lagi adanya serangan hama, sehingga ada sebagian tanaman yang membusuk.
“Balik modal sudah alhamdulillah, karena sebagian tanaman rusak terserang hama,” ujar petai cabai di Argapura tersebut.
Cuaca yang tidak menentu kata Rusdi petani lainnya juga membuat tanaman cabai busuk, sehingga tidak dilirik oleh bandar.Agar tidak merugi, petani memilih menjual pada pembeli di pasar.
”Jual sendiri, dengan cara diecer. Karena kalau dijual dengan harga tinggi tidak akan laku,” ujar Rusdi.
BACA JUGA: Warga Mulai Migrasi ke Elpiji 3 Kg
Menurut dia, mahalnya harga cabai saat ini terbilang paling lama dibanding dengan kenaikan-kenaikan sebelumnya. Biasanya, kata dia kenaikan harga cabai paling lama bertahan selama satu bulan. Setelah itu harga akan kembali normal.
“Sepertinya baru tahun ini harga cabai naik dan bertahan sampai satu bulan lebih. Biasanya paling lama satu bulan, setelah itu harga kembali normal,” tambahnya. (Abr)