CARA unik untuk menggaet pelanggan merupakan strategi jitu yang kerap dilakukan para pelaku usaha. Namun, tak hanya digunakan para pelaku usaha, cara unik untuk menggaet pelanggan juga dilakukan pekerja seks komersial (PSK) berbasis aplikasi di Cirebon.
Jika tarif rerata prostitusi online yang ditawarkan mayoritas PSK berbasis aplikasi berada di angka Rp750 ribu hingga Rp1 juta, PSK tersebut, justru memasang tarif yang jauh di bawah harga, yakni sebesar Rp250 ribu saja.
Praktis, tarif yang relatif “terjagkau” itu tentu tak disia-siakan oleh para lelaki hidung belang untuk memuaskan hasrat seksualnya. Namun ternyata, tarif terjangkau tersebut hanyalah perangkap. Sebab, setelah masuk “perangkap”, lelaki hidung belang akan dibuat terkejut bahkan kecele. Pasalnya, tarif Rp250ribu tersebut nyatanya hanya berlaku untuk 10 menit saja.
BACA JUGA: Pasutri Tega Paksa Anak Jadi PSK
Untuk menjalankan cara tersebut, sang PSK tidak sendirian. Ia menggandeng rekannya yang ditugaskan untuk mengetuk pintu kamar penginapan atau hotel sebagai kode bahwa waktu indehoy sudah berjalan 10 menit.
Ketika sudah dalam kondisi seperti itu, dimana syahwat lelaki hidung belang belum mencapai puncak, sang PSK kemudian langsung mengeluarkan jurus jitunya. Yakni dengan membeberkan tarif normal Rp1 juta per satu jam kencan. Sehingga, mau tidak mau lelaki penikmat nafsu syetan itu harus merogoh kocek lebih dalam lagi jika kencang ingin berlanjut.