Menurut Ruri, jalan tersebut dinilai penting karena menjadi jalan transportasi menuju kawasan Grenjeng. Sehingga, diharapkan nantinya para pengguna jalan bisa lebih nyaman lagi dalam menggunakan jalan-jalan yang ada tersebut.
“Mayoritas kan buruh harian lepas dan pedagang. Untuk itu, kita ekstimasikan anggaran dibutuhkan Rp400-500 juta. Meskipun itu nanti dinas yang menilai. Kurang lebih jalannya dua kilogram. Kehancurannya juga berat. Makanya kita ingin segera direalisasikan,” terangnya.
“Kita fokus ini, semoga di perubahan 2022 ini bisa terlaksana. Apalagi sudah 13 tahun. Saat ini wayahe diganti. Skala priroitasnya kita itu. Mudah-mudahan bisa kita anggarkan diperubahan,” lanjutnya.
Selain itu juga, dalam kesempatan tersebut, Ruri menyerap aspirasi terkait dengan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang nantinya tetap akan dikomunikasikan dengan pihak kelurahan serta dinas terkait di Kota Cirebon ataupun Pemprov Jawa Barat.
BACA JUGA: Pergantian Ketua DPRD Kota Cirebon, Ruri: Tidak Ada Pengambilalihan Kepemimpinan
“Barangkali ada peran serta kelurahan dan kecamatan untuk merealisasikan rutilahu itu. Mereka sudah tinggal lama,” tandasnya. (Surya)