Pertandingan Persebaya vs Arema tadi malam yang berakhir dengan kerusuhan suporter tersebut digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dalam laga Derby Jatim pekan ke-11 putaran pertama BRI Liga 1 ini, singo edan berhasil ditumbangkan bajul ijo dengan skor 2-3.
BACA JUGA: Detik-detik Bus Pesik Kuningan Dilempari Batu Usai Bertanding Kontra PSGJ Cirebon
Sebanyak 127 orang tewas dalam kerusuhan supporter pertandingan Persebaya vs Arema ini merupakan jumlah sementara. Karena, masih ada 180 koban luka-luka lainnya yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Malang.
Sebagian besar korban tewas dalam kerusuhan suporter pertandingan Persebaya vs Arema tadi malam tersebut lantaran terinjak-injak di dalam Stadion Kanjuruhan yang berkapasitas 42 ribu penonton.
Bahkan, dari 127 korban tewas dalam kerusuhan suporter tersebut 2 di antaranya merupakan anggota kepolisian yang sedang bertugas mengamankan penonton pertandingan Persebaya vs Arema ini.
BACA JUGA: Denise Chariesta 4 Tahun Jadi Simpanan Pria Perkasa, 11 Kali Begituan Sekali Permainan
Massa maringsek masuk ke tengah lapangan usai pertandingan Persebaya vs Arema tadi malam.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta pun memberikan penjelasan terkait kerusuhan suporter dalam pertandingan Persebaya vs Arema tadi malam tersebut.
Nico mengatakan, dari 127 korban tewas akibat kerusuhan suporter laga Persebaya vs Arema tadi malam tersebut, sebanyak 34 orang tewas di dalam Stadion Kanjuruhan.
BACA JUGA: Patra Cirebon Buka Kesempatan Magang Siswa Berprestasi
“Sebagian korban karena terinjak-injak suporter lain dalam kerusuhan di dalam stadion. 34 orang tewas di dalam stadion, lainnya karena terinjak-injak penonton lain dan meninggal dalam perawatan di rumah sakit,” jelas Nico pada Minggu, 2 Oktober 2022.