“Contohnya limbah dari sawit dan pohon singkong. Pohon singkong ini kalau belum digiling ternak tidak akan mau. Tapi setelah digiling ternak jadi suka. Atau setelah digiling kita tabur buat kompos. Kemudian, alat ini juga bisa untuk membuat tepung, jagung, tongkol jagung, beras, kopi. Jadi satu alat bisa untuk beberapa macam,” kata Heri, didampingi kakaknya, Yuli Sunaryo.
Diakui Heri, mesin yang sama seperti yang diciptakan bersama kakaknya, Yuli Sunaryo itu memang sudah banyak beredar di pasaran. Namun yang membuatnya berbeda dari kebanyakan mesin serupa adalah pisaunya. Dengan mengembangkan pisau di dalam mesin tersebut, alat ciptaannya itu menjadi mesin serba guna dan meraih juara pertama pada lomba TTG XXIII tahun 2022 ini.
BACA JUGA: TTG Nusantara XXIII, Inovator Teknologi Berdatangan ke Cirebon
Heri menambahkan, mesin serba guna tersebut telah diproduksi secara massal sebanyak 300 unit dan sudah didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, dari mulai Lampung, Sumatera, Aceh hingga Madura.
“Ini sudah kita hak paten kan. Untuk harga jualnya, karena ini belum e-katalog Rp 4,3 juta,” ujar pria yang pernah menjadi pekerja proyek pembuatan pabrik sebagai tukang las itu.