SUARA CIREBON- Yanto (43) terlihat semringah, usai menimbang sampah yang dikumpulkannya dari laut di perairan Kota Cirebon, Kamis (27/10/2022).
Pasalnya, sampah yang dikumpulkan selama satu pekan tersebut, dapat menghasilkan uang.
Ia menukar sampah tersebut di Stasiun Pengumpulan Sampah (Waste Station) yang digagas oleh Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, dalam rangka bulan cinta laut (BCL).
“Alhamdulillah bisa buat beli beras,” katanya.
Terpisah, Kepala PPN Kejawanan, Sarwono menjelaskan, program pemungutan sampah di perairan laut Cirebon yang digagas kantornya, dalam rangka Bulan Cinta Laut (BCL).
Menurutnya, program tersebut, dilaksanakan selama bulan Oktober.
Sarwono menuturkan, sesuai dengan surat dari Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Program BCL, para nelayan diimbau selama bulan Oktober ini tidak menangkap ikan terlebih dahulu untuk pelestarian ikan dan biota laut lainnya.
Sebagai kompensasi, nelayan diminta pengumpulkan sampah di perairan laut Cirebon untuk dijual di bank sampah yang disiapkan kantor KKP Kejawanan.
Setiap nelayan yang mampu mengumpulkan sampah di laut, diberi kompensasi Rp140 ribu per minggu, selama bulan Oktober.
“Program pemungutan sampah di perairan laut Cirebon ini, dalam rangka Bulan Cinta Laut. Sejak awal Oktober telah terkumpul sekitar 2,5 ton sampah dari perairan laut Cirebon,” kata Sarwono, Kamis (27/10/2022).
Program tersebut, dilakukan Kementerian KKP untuk memberikan edukasi sekaligus aksi kepada para nelayan untuk memungut sampah dari laut.
Jenis sampah yang harus dipungut yakni sampah plastik, seperti botol dan perkakas plastik lainnya. Sampah-sampah tersebut, dikumpulkan dan dijual ke bank sampah.
BACA JUGA: Ojol, Nelayan dan UMKM Bakal Terima Bansos BBM
“Di Cirebon, nelayan binaan kami untuk program ini ada di kawasan Pesisir Panjunan, jumlahnya 74 orang. Sebanyak 62 di antarannya yang sampai sekarang aktif memungut sampah dari laut,” ujarnya.
Menurutnya, jumlah sampah yang berhasil diangkat nelayan binaan PPN Kejawanan ini tergolong yang tertinggi jumlahnya jika dibandingkan PPN lain di wilayah Pantura Jawa.
Selain mendapatkan keuntungan dari penjualan sampah ke bank sampah, pada nelayan yang ikut program ini juga diberikan kompensasi oleh PP Kejawanan dari APBN sebesar Rp140 ribu per minggu, selama program ini berlangsung di bulan Oktober.
Ke depan, meskipun BCL sudah lewat, pihaknya berencana akan meneruskan program ini secara kontinu.
BACA JUGA: Tengah Sulit Gegara BBM Naik, Nelayan Gebangmekar Tetap Gelar Nadran
Dengan harapan merangsang kesadaran nelayan tidak membuang sampah ke laut, karena bisa menghasilkan uang jika dibawa kembali ke daratan. Sehingga laut kita bisa tetap lestari dan bersih. (Surya)