SUARA CIREBON – Pelaksanaan pembangunan jaringan irigasi merupakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI ) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk Perkumpulan Petani Penyedia Air (P3A).
Di dalam teknisnya untuk perbaikan dan peningkatan jaringan air irigasi persawahan, BBWS Cimanuk Cisanggarung melakukan survey lokasi untuk pembangunan P3TGAI tahun anggaran 2023 di Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon.
Perwakilan BBWS, Aprilia Putri Agustina menjelaskan, survey lokasi di Desa Dukuh ini untuk validasi program percepatan peningkatan tata guna air untuk tahun 2023.
“Kami pihak BBWS lakukan survey lokasi terlebih dahulu apakah lokasinya ada atau tidak, karena memang Desa Dukuh sebelumnya pernah mendapatkan program P3TGAI,” katanya, Kamis (03/11).
BACA JUGA: Tanggul Sungai Cimanis Amblas, BBWS Cimanuk Cisanggarung Realisasikan Perbaikan
Aprilia menyampaikan, program ini adalah untuk peningkatan tata guna air saluran irigasi tersier yang dikerjakan oleh mitra cai.
Untuk di Kecamatan Kapetakan ada 4 desa yang mendapatkan program tersebut yaitu Desa Dukuh, Karangkendal, Bungko Lor dan Bungko, untuk panjangnya kurang lebih tiga ratus meter.
“Kami berharap dengan adanya program ini bisa bermanfaat khususnya untuk para petani serta untuk kelancaran perairan irigasi,” pungkasnya.
Sementara itu Kuwu Dukuh Muhammad Bisri menjelaskan, atas nama pemerintahan desa, lembaga desa dan masyarakat Desa Dukuh mengucapkan banyak terima kasih kepada BBWS karena telah merealisasikan program P3TGAI yang dilaksanakan di Desa Dukuh.
BACA JUGA: Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Tagih Komitmen BBWSCC Tangani Penyebab Banjir
“Dengan adanya pembangunan P3TGAI tersebut maka sudah tentu banyak sekali manfaat yang akan dirasakan para petani yang berada di Desa Dukuh karena tidak merasa khawatir akan kekurangan air saat tidak ada lagi hujan yang turun,”ujarnya.
P3TGAI ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi meningkatkan kualitas irigasi perdesaan dengan melibatkan partisipasi langsung dari masyarakat petani sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Saya berharap semoga pelaksanaan kegiatan ini dapat menjadi program yang mampu membangun kebersamaan petani dalam memafaatkan air untuk irigasi melalui saluran yang telah dibangun hingga pada akhirnya tercipta kedaulatan pangan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah perdesaan,” pungkasnya. (Vicky)