Hal itu dikeluhkan warga setempat kepada anggota DPRD Kota Cirebon, Ahmad Syauqi saat melaksanakan reses di RW 8 Kanoman Selatan, Senin (14/11/2022).
BACA JUGA: Perajin Rotan Kesulitan Jual Produk ke Luar Negeri, Keranjang Rotan Tegalwangi Dihakpaten Brand Luar
Ketua RW 8 Kanoman Selatan, Adhy Gumelar mengatakan, warga mempersoalkan rencana pemasangan tiang sambungan internet tersebut, karena tidak memiliki izin.
“Memang saat itu kami ditawarkan kompensasi Rp1juta untuk Baperkam sama wifi gratis selama satu tahun,” kata Adhy.
Karena tidak memiliki izin, rencana pemasangan tiang-tiang sambungan internet itu ditolak warga setempat. Bahkan menurut Andy, penolakan tidak hanya dilakukan warga RW 8, namun juga warga RW 9.
BACA JUGA: Kecelakaan di Tol Cipali, 3 Tewas, 7 Luka-luka
“Uang kompensasi Rp1 juta sama wifi gratis satu tahun, Rp1 juta itu, Rp300.000 uang keamanan Rp700.000 kas kampung. Tapi kami menolak rencana pemasangannya, karena tidak berizin,” katanya.
Selain itu, keluhan lainnya yang disampaikan warga Kanoman Selatan, terkait dana modal usaha. Menurut Andy, banyak warga yang ingin mengembangkan usaha, namun kesulitan permodalan.
Pada kesempatan itu, Adhy menghaturkan terima kasih kepada anggota DPRD Kota Cirebon dari PKB Ahmad Syauqi yang telah menerima aspirasi warga RW 8 Kanoman Selatan.
BACA JUGA: Pencuri Bobol Tembok dan Brankas Alfamart Budur
“Selama Pak Ahmad Syauqi serap aspirasi warga sini ada perkembangan dan progres yang baik. Apa yang diperjuangkan Pak Ahmad Syauqi menjadi terealisasi dan menjadi amal serta ibadahnya,” kata Adhy.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Cirebon Ahmad Syauqi mengatakan apa yang menjadi keluhan warga RW 8 Kanoman Selatan menjadi catatan bagi dirinya.
“Di sini salah satu keluhannya rutilahu. Rutilahu ini ditolak sama warga sini, karena hasil kualitas rumahnya tidak bagus dan cepat rusak lagi,” kata Uqi, sapaan akrab Syauqi.
BACA JUGA: Tembok Minimarket di Budur Cirebon Dibobol, Barang dan Uang Digondol Pencuri
Selain itu, masyarakat juga meminta adanya pengerukan saluran di wilayah itu, karena ketika hujan deras kerap terjadi genangan.
“Sudah hampir dua tahun kata warga sini tidak ada pengurasan saluran air. Harapannya yang menjadi keluhan warga sini dapat terealisasi,” tandasnya. (Surya)
BACA JUGA: Minat Masyarakat Kerja ke Luar Negeri Meningkat