Kepala BPBD Majalengka, H Iskandar Hadi mengatakan, curah hujan yang makin tinggi di berbagai wilayah perlu dibarengi dengan peningkatan kewaspadaan masyarakat.
Pasalnya, hujan yang turun di wilayah Kabupaten Majalengka kerap dibarengi dengan petir, terkadang angin kencang.
BACA JUGA: Pemkab Majalengka Bersiap Hadapi Bencana
“BPBD kembali mengimbau kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Majalengka untuk lebih meningkatkan kewaspadaan di musim hujan yang intensitasnya tinggi,” ucapnya, Kamis (24/11/2022).
Peningkatan kewaspadaan terhadap bencana alam ini kata Iskandar perlu dilakukan mengingat Kabupaten Majalengka termasuk salah satu daerah di Jawa Barat yang tergolong rawan bencana.
Kondisi eksisting Jabar sebanyak 17 kabupaten dan kota dinyatakan sebagai daerah rawan bencana alam baik longsor, banjir, dan gempa.
BACA JUGA: BPBD Majalengka Bentuk Tim Siaga Bencana Objek Wisata
“Kabupaten Majalengka masuk dalam daftar kabupaten siaga bencana mengingat Majalengka dilalui jalur patahan Sesar Baribis yang berpotensi menimbulkan bencana pergerakan tanah,” jelasnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat yang berada di wilayah yang masuk dalam kategori rawan bencana, untuk tetap waspada.
Seperti di wilayah selatan, utara, dan tengah Majalengka.
BACA JUGA: Getaran Gempa Cianjur Terasa ke Majalengka
“Kami terus melakukan pemantauan terhadap beberapa wilayah yang masuk dalam kategori rawan bencana, baik longsor dan banjir. Pengawasan kita lakukan selama 24 jam apalagi saat ini curah hujan sudah mulai tinggi,” ujarnya.
Iskandar menambahkan, BPBD Kabupaten Majalengka saat terus berkoordinasi dengan para petugas satkorlak bencana di tingkat kecamatan untuk memantau kondisi agar mempermudah proses penanganan jika terjadi bencana.
BACA JUGA: Pemkab Majalengka Siapkan Lahan Evakuasi
“Kita selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan maupun desa, terutama di daerah rawan bencana untuk mempermudah langkah langkah saat terjadi bencana,” pungkasnya.
Untuk diketahui, bencana alam yang berskala besar pernah terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka,sehingga melibatkan Pemprov dan Pemerintah Pusat dalam penanganannya.
Pertama gempa bumi pada tahun 2021. Pada kejadian tersebut ada ribuan rumah warga di wilayah selatan Kabupaten Majalengka mengalami kerusakan, terutama yang berada di Kecamatan Talaga, Bantarujeg dan Lemahsugih.
BACA JUGA: Waspadai Tanah Longsor dan Pohon Tumbang
Kemudian sebagian di wilayah Kecamatan Banjaran dan Cingambul.
Kemudian 2013 terjadi bencana alam tanah bergerak di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma. Pada peristiwa tersebut ada ratusan rumah warga yang menjadi korban.
Akibat bencana alam tanah bergerak, kampung tersebut tidak dapat lagi dijadikan permukiman.
Seluruh warga di Dusun Cigintung telah direlokasi ke tempat yang lebih aman, dan Cigintung menjadi kampung mati. (Abr)
BACA JUGA: Pemotor Tewas Tertimpa Pohon Tumbang