Termasuk kategori ini juga, kata dia, jemaah yang mengalami gangguan jiwa berat, sehingga menjadikan dia tidak bisa mengenali diri sendiri.
Contoh lainnya, imbuh dr Agus, adalah jemaah yang memiliki penyakit keganasan studium akhir. Misalnya, kanker dalam studium akhir yang sudah menjalar ke banyak organ.
“Jika jemaah sudah masuk kriteria di atas, dia tidak diberi kesempatan melakukan pelunasan, tidak diberi surat pemanggilan masuk asrama haji, tidak diperkenankan mendapat vaksin meningitis,” tandasnya.***
BACA JUGA: Harga HP Realme November 2022, Mulai dari Sejutaan Aja