SUARA CIREBON – Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang merupakan layanan konseling dan tes HIV secara sukarela terhadap populasi berisiko yakni ibu hamil (bumil) dan penderita Tuberkulosis (TB) rutin dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Sartono mengatakan, pihaknya menargetkan VCT bumil di seluruh Kabupaten Cirebon tuntas dilakukan di tahun ini.
BACA JUGA: Perawat Harus Siap ketika Ada Bencana
“Selain Bumil, seluruh penderita TB itu juga wajib dilakukan VCT. Pasalnya, penderita TB adalah salah satu dari populasi yang berisiko. Selain itu, seluruh populasi kunci lainnya seperti Pekerja Seks Komersial (PSK), waria, Lelaki Seks Lelaki (LSL), dan pengguna napza suntik (penasun) juga di lakukan VCT. Seluruh sasaran itu kita habiskan di tahun ini,” ujar Sartono, saat menjelaskan agenda Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2022, Rabu (7/12/2022).
Ia menjelaskan, bumil merupakan populasi berisiko. Pasalnya, meskipun angkanya tidak begitu besar, namun ada kasus bumil yang terjangkit HIV/AIDS dari pasangannya, membuatnya menjadi populasi berisiko.
Dinkes mencatat, sejak bulan Januari hingga September kemarin, terdapat 15 kasus, atau 5,8 persen bumil dari jumlah kasus HIV/AIDS se-Kabupaten Cirebon sebanyak 287 kasus.
BACA JUGA: Kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon Masih Tinggi