Diakui Imron, saat ini orang yang terdampak HIV tidak hanya yang berperilaku atau bergaya hidup dengan risiko tinggi seperti mereka yang bergonta ganti pasangan seks atau seks bebas dan seks sesame jenis serta pengguna narkoba suntik, namun juga pasangan hidup dan anak yang dikandung.
“Sampai dengan Oktober tahun 2022 ini, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon mencapai 2.839 kasus,” kata Imron.
Angka 2.839 kasus tersebut, lanjut Imron, menunjukkan adanya peningkatan signifikan jika di bandingkan tahun sebelumnya yang hanya berada di angka 2.000-an kasus.
BACA JUGA: Populasi Berisiko, Dinkes Genjot VCT Bumil
“Setiap tahunnya HIV/AIDS selalu meningkat, dari 2.000-an kasus untuk tahun sekarang 2.839 kasus. Ini angka yang luar biasa,” ujarnya.
Imron menegaskan, membutuhkan waktu dan upaya yang sangat luar biasa dari tim pegiat penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Cirebon untuk dapat mengungkap kasus itu dan melakukan pendampingan pada mereka yang telah terjangkit.
“Maksud dari peringatan Hari AIDS Sedunia ini adalah untuk menunjukkan dukungan padamereka yang hidup dengan HIV, sebagai ikrar bersama oleh kita siap berjuang melawan penyebaran virus tersebut, juga untuk mengingatkan merekayang kehilangan nyawa karena AIDS,” ucapnya.
BACA JUGA: Setiap Tahun Ditemukan Kasus Positif AIDS di Plered