Ia menjelaskan, dengan dilintasi oleh Sesar Baribis tersebut, berarti ancaman gempa bumi di Kabupaten Cirebon memang ada. Terlebih, sebagian wilayah di Kabupaten Cirebon juga berupa perbukitan yang identik dengan keberadaan sesar.
Karena ketika ada sesar, bisa dipastikan di atasnya merupakan perbukitan. Begitupun dengan timbulnya gempa di laut yang menimbulkan sunami, itu terjadi karena di dalam laut juga ada gunung atau perbukitan.
“Ancaman ada, kapan terjadinya, tidak tahu,” kata Juwanda.
BACA JUGA: Majalengka Masuk Daerah Rawan Bencana, Warga Diminta Lebih Waspada
Karena itu, bagi masyarakat yang ada di wilayah dekat perbukitan seperti Talun-Sumber sampai Palimanan dan daerah-daerah lainnya diimbau untuk membuat bangunan yang tahan terhadap guncangan gempa.
Juwanda menyampaikan, pihaknyapun sering melakukan sosialisasi kegempaan kepada masyarakat dan memberikan pelatihan kepada Desa Tangguh Bencana (Destana).
Bahkan, pada awal tahun 2020, BPBD Kabupaten Cirebon bersama BPBD Provinsi Jawa Barat pernah melaksanakan sosialisasi tentang rumah tahan gempa di Desa Cipanas.
Desa tersebut dipilih sebagai lokasi sosialisasi, mengingat di titik tersebut masih ada letupan-letupan aktif.
BACA JUGA: BPBD Kota Cirebon Petakan Titik Rawan Banjir