Di SDN 1 Gintung Tengah, Kecamatan Ciwaringin, penertiban lato-lato dilakukan langsung kepala sekolah setempat, Selasa, 10 Januari 2023 pagi.
Kepala SDN 1 Gintung Tengah, Boja, melakukan penertiban lato-lato dengan mendatangi setiap ruang kelas di sekolah itu. Ke setiap ruang kelas dari kelas I sampai kelas VI di periksa.
Murid yang membawa lato-lato diminta menyerahkan permainan itu, untuk diamankan. Hasilnya, cukup banyak siswa yang kedapatan membawa lato-lato saat kegiatan belajar.
Menurut Boja, razia alat permainan yang saat ini sedang booming itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa para siswa.
Pasalnya, permainan lato-lato di beberapa daerah telah menelan korban hingga membuat mata penggunananya harus dilakukan operasi.
BACA JUGA: Kesaksian Warga Kota Bekasi yang Anaknya Jadi Korban Ciki Ngebul
Selain itu, kata Boja, razia dilakukan agar tidak mengganggu konsentrasi belajar siswa. Ketika siswa membawa lato-lato ke sekolah, mereka tidak fokus belajar karena ingin segera memainkan alat tersebut. Terlebih, beradunya talo-talo saat dimainkan menimbulkan suara yang cukup berisik.
Ia berharap, dengan dilakukannya razia lato-lato di sekolah yang dipimpinnya itu, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak terhambat.
“Intinya sih agar tidak menggangu dan menghambat kegiatan belajar para siswa,” ujar Boja, usai razia.
BACA JUGA: Korban Lato-lato, Bocah 8 Tahun Jalani Operasi Mata
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon, aksi serupa juga dilakukan pihak SD 1 Prajawinangun Kulon, Kecamatan Kaliwedi. Di sekolah tersebut, pihak sekolah mengamankan banyak lato-lato dari tiap ruang kelas yang ada.
“Saya juga punya lato-lato, tapi kalau sekolah tidak dibawa,” ujar salah satu siswa kelas III SD Prajawinangun Kulon yang enggan disebutkan namanya.
Seiring makin merebaknya permainan yang pernah populer pada era 80-an tersebut, korban pun mulai berjatuhan.
BACA JUGA: Bahaya Ciki Ngebul, Bisa Bakar Tenggorokan Sampai Usus Bocor
Salah satunya, menimpa anak usia 8 tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), AN yang harus menjalani operasi mata usai bermain lato-lato. AN terpaksa harus menjalani operasi setelah salah satu matanya terkana serpihan bola lato-lato.
Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon bakal mengeluarkan surat edaran untuk mengimbau agar para siswa tidak membawa lato-lato ke sekolah.
BACA JUGA: DARURAT! Guru PNS di Kabupaten Cirebon Banyak yang Pensiun
Sekretaris Disdik Kabupaten Cirebon, Sudiharjo, mengatakan, rencana dikeluarkannya surat edaran itu sebagai antisipasi, agar lato-lato tidak sampai memakan korban seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Agar peristiwa serupa tidak terjad di Kabupaten Cirebon.
“Surat edaran akan kami keluarkan secepatnya, karena hari ini (kemarin, red) baru hari pertama masuk sekolah,” ujar Sudiharjo.
Sudiharjo menambahkan, surat edaran tersebut nantinya bakal dikirim ke 870-an SD dan 80-an SMP di Kabupaten Cirebon.***
BACA JUGA: HATI-HATI! Menikah Tanpa Izin Istri Pertama Bisa Dipenjara 7 Tahun, Laki-laki dan Wanita Ikut Kena