Suwanda mengatakan, sejak ditugaskan menjabat Kepala SDN 1 Gunungsari tahun 2018 lalu, pihaknya sudah berkali-kali mengajukan proposal perbaikan fisik sekolahnya itu. Namun, pejabat yang datang, hanya sebatas melakukan survei tanpa ada realisasi perbaikan.
“Dari Disdik maupun anggota DPRD Kabupaten Cirebon hanya sekadar berkunjung dan menjanjikan, namun hingga tahun 2023 ini belum ada tindak lanjutnya,” tandasnya.
Senada, Ketua Komiti SDN 1 Gunungsari, Muktoni, mengatakan, kondisi bangunan di sekolah itu seharusnya masuk dalam prioritas dinas untuk dilakukan perbaikan. Terlebih, menurut dia, sebagai desa daerah langganan banjir tahunan, kebutuhan akan bangunan sekolah yang kokoh menjadi keniscayaan.
BACA JUGA: HATI-HATI! Menikah Tanpa Izin Istri Pertama Bisa Dipenjara 7 Tahun, Laki-laki dan Wanita Ikut Kena
“Kami khawatir dengan kondisi saat ini akan membahayakan murid maupun guru itu sendiri. Terlebih di sini sering kena banjir, bangunan tentu harus kokoh,” kata Muktoni.
Sementara itu terpisah, Korwil Pendidikan Kecamatan Waled, Wawan Hamzah saat dihubungi terkait kondisi SDN 1 Gunungsari yang membahayakan sehingga para murid terpaksa dmelakukan KBM di teras, mengaku sudah berupaya pengajuan RKB untuk sekolah tersebut.
“Kami berupaya semaksimal mungkin di tahun anggaran 2023, SDN Gunungsari mendapatkan perhatian serius, bahkan harapan terbesarnya mendapatkan perbaikan dari Pemkab,” katanya.***
BACA JUGA: Warga Cirebon Sekarang Sudah Bisa Urus KTP Digital, Mudah dan Cepat, Begini Caranya