Dalam rapat terungkap, penurunan tren realisasi domestic market obligation (DMO) dalam tiga bulan terakhir, berakibat pada penurunan penyaluran minyak goreng, terutama kemasan MinyaKita.
Zulkifli mengatakan, tren realisasi DMO bulanan mengalami penurunan, terlihat dari realisasi November sebesar 100,94% turun pada Desember 2022 sebesar 86,31%, dan Januari 2023 turun lagi menjadi 71,81% (hingga tanggal 29 Januari 2023) dari target pemenuhan bulanan 300.000 ton.
“Dampak penurunan DMO mengakibatkan terjadinya penurunan pasokan minyak goreng di masyarakat, sehingga harga minyak goreng rakyat (MiyaKita) mengalami kenaikan,” kata Zulhas, sapaan akran Mendag.
Pada rapat tersebut, para pelaku usaha sepakat untuk menambah suplai minyak goreng dalam negeri sebesar hingga 450.000 ton (50% dari kebutuhan nasional 300.000 ton) untuk pemenuhan kebutuhan menjelang puasa dan Lebaran 2023.***
BACA JUGA: Berkeliaran Cari Mangsa, Heboh Penculikan Anak, Ini Imbauan Kapolda Jabar