“Sejak Jumat hingga Minggu ini kami menggelar Festival Pecinan untuk memeriahkan Cap Go Meh. Kami selalu mendukung kegiatan ini,” ucapnya.
Salah seorang penunjung yang mengaku warga Desa Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Gojim (31) mengatakan, pawai Cap Go Meh sangat dinantikan oleh kedua oarng anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Anak-anak saya selalu tanya kapan bisa lihat barongsai lagi, karena kan dua tahun kemarin tidak ada pawai Cap Go Meh karena Covid-19. Sekarang mumpung ada kami berangkat sejak jam 10 pagi tadi,” ujarnya.
BACA JUGA: Alasan Jeruk Wajib Ada di Sajian Tahun Baru Imlek, Ini 6 Jenis Jeruk yang Cocok
Pantauan Suara Cirebon, panitia Cap Go Meh Cirebon membagikan air mineral dalam kemasan gelas, gratis untuk warga.
Sementara di Vihara Dewi Welas Asih, sejumlah warga Tionghoa terpantau datang secara bergilir untuk berdoa dan sembahyang.
Tempat ibadah yang terbuka bagi masyarakat itu ramai dimasuki warga yang belum pernah tahu isi vihara. Terlebih, tak ada larangan bagi warga untuk memasuki Vihara Dewi Welas Asih.***
BACA JUGA: Imlek Perayaan Awal Tahun, Dongzhi Jadi Penutup Tahun, Begini Kata Suhu Jeremy Huang