Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, H Karso mengatakan, realiasasi pendapatan dari retribusi aktivitas bongkar kapal ikan di PPN Kejawanan hanya mencapai 82 persen atau sekitar Rp950 juta, dari target sebesar Rp1,2 miliar.
Sementara, dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) masih terdapat selisih piutang sekitar Rp400 juta dari pengusaha kapal yang belum disetorkan.
BACA JUGA: Komisi I DPRD Kota Cirebon Nilai Sasaran BRT Tak Tercapai
Jika diakumulasikan, realisasi pendapatan dari sektor retribusi bongkar kapal ikan pada tahun 2022 mencapai Rp1,3 miliar.
“Ini sebenarnya target masih bisa tercapai, karena ada piutang sekitar Rp400 juta dari pemilik kapal yang belum terbayarkan. Ini sudah melebihi target 100 persen, jika piutang segera disetorkan,” kata Karso, saat rapat kerja Komisi II DPRD dengan pejabat PPN Kejawanan dan DKPPP Kota Cirebon, Kamis (2/2/2023) lalu.
Pada tahun 2022 lalu, tercatat dari 240 kapal ikan hanya 339 kali aktivitas bongkar ikan di PPN Kejawanan. Artinya, asumsi rata-rata kapal ikan melakukan bongkar hanya satu hingga dua kali.
BACA JUGA: 53 Ribu Sertifikat Tanah di Kabupaten Cirebon akan Ditertibkan
Ia menjelaskan, dari 240 kapal di PPN Kejawanan tidak semuanya bersandar. Mengingat minimnya pasokan BBM bersubsidi.
Kelangkaan penyaluran BBM bersubsidi bagi nelayan itu, menurutnya, berdampak bagi aktivitas kapal yang memilih bersandar di pelabuhan lain.
Sementara itu, Kepala PPN Kejawanan, Sarwono APi mengatakan, aktivitas kapal ikan di PPN Kejawanan tahun 2022 terbilang belum optimal.
BACA JUGA: 201 Hektare Sawah Milik Pemkab Cirebon Silahkan Disewa, Tapi Sesuai Aturan
Hal itu dipicu dari pengaruh kenaikan BBM cukup besar dan cuaca buruk, sehingga intensitas nelayan melaut berkurang.
Menurutnya, tahun 2023 ini aktivitas kapal ikan sudah mulai ada tanda-tanda menggeliat. Mengingat, harga BBM subsidi jenis solar sudah turun dan sudah teralokasikan untuk PPN Kejawanan.
Jika kondisi cuaca baik dan hasil tangkapan baik, Sarwono menjelaskan satu kapal bisa membongkar hasil tangkapan ikan tiga empat kali dalam setahun.
“Jika berjalan normal, dari cuacanya bagus, area penangkapan bagus, dan harga kebutuhan BBM normal, nelayan bisa melakukan penangkapan ikan relatif 3 hingga 4 bulan sekali,” ujarnya.***
BACA JUGA: NAIK! Daftar Harga Terbaru BBM Pertamina, Shell, Vivo, dan BP Mulai Februari 2023