Gempa sangat mematikan di Turki dan Suriah ini diperparah dengan datagnya badai salju di wilayah selatan Turki.
Suhu udara sangat ekstrim, di bawah 0 derajat celcius. Karena itu, saat gempa mengguncang, pada Senin siang, sebagian besar berada di dalam rumah atau gedung-gedung apartemen yang roboh rata dengan tanah setelah diguncang gempa.
Presiden Turki Reccep Tayip Erdogan mengumumka keadaan darurat di sejumlah wilayah yang terdampak gempa dahsyat selama tiga bulan yang meliputi sedikitnya 10 provinsi.
Erdogan juga mendesak parlemen mengesyahkan Undang Undang untuk membatasi atau menangguhkan hak dan kebebasan yang memberi wewenang sangat besar kepada otoritas Turki dalam situasi darurat bencana nasional.
Turki mengklaim ada sedikitnya 13,5 juta warganya terkena dampak gempa sangat mematikan yang menimpa kawasab sepanjang 450 kilometer dari Adana di wilayah barat hingga Diryabakir di timur.
Kemudian sepanjang 300 kilometer dari wilayah utara di Malatya hingga Hatay di selatan. Begitu juga dengan Otoritas Suriah yang menetapkan kondisi darurat di sejumlah wilayah di perbatasan dengan Turki yang sama-sama terkena dampak gempa dahsyat.
Kondisi di Turki dan Suriah sangat menyedihkan. Di tegah suhu ekstrim di bawah 0 derajat celcius, ratusan ribu warga tinggal di pengungsian darurat.
Sejak terjadi gempa, mereka hidup tanpa penerangan listrik di malam hari. Warga berusaha mengumpulkan berbagai benda-benda mudah terbakar di tengah puing bangunan untuk dibakar demi memperoleh kehangatan.