SUARA CIREBON – Ekowisata Mangrove Caplok Barong di Blok Manis Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sejak pandemi Covid-19 lalu sempat mati akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), belakangan ini telah mulai bereksistensi kembali.
Pada hari-hari libur sudah terlihat pengunjung dari sekitar Losari, Kabupaten/Kota Cirebon, Brebes dan lainnya. Bahkan, banyak di antaranya yang menumpang mobil wisata odong-odong, dengan alasan lebih murah meriah, namun, mengasyikkan.
“Dengan menumpang mobil odong-odong rombongan ini rasanya asyik saja, apalagi tarifnya murah meriah,” kata Ny. Sri Muryati dari daerah Banjarharjo, Kabupaten Brebes,” Jumat, 10 Februari 2023.
Baca Juga : Mengejutkan, Bripda HS Oknum Anggota Densus 88 Menjadi Tersangka Pembunuhan Sopir Taksi Online di Cimanggis Depok
Sri mengaku sangat tertarik dengan objek wisata hutan mangrove, karena di kawasan ini di samping bisa melihat suasana alam laut, juga terdapat hutan mangrove yang lebat dan asri, sungai serta bisa mencicipi kuliner khas Losarai berupa bandeng bakar atau goreng.
Di Ekowisata Caplok Barong Desa Ambulu ini memang selain terdapat hutan mangrove yang sudah tumbuh lebat, juga bisa langsung melihat suasana laut, seperti tambak ikan dan pantai. Tidak hanya itu, sungai yang mengalir di samping hutan mangrove pun menjadi pemandangan alam tersendiri.
“Saya dan keluarga merasa puas, karena selain bisa menikmati teduhnya pohon mangrove, juga bisa menyaksikan sejumlah perahu nelayan baik yang hendak menangkap ikan maupun pulang melaut. Pengunjung juga bisa menumpang perahu di sini,” kata Bahrudin, salah seorang pengunjung yang mengaku asal Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Baca Juga : Wulan Guritno Masuk Trending Twitter Gegegara Poster Film Open BO, Simak Komen Netizen dari yang Nyinyir hingga Memuji Keindahan Tubuh Aktris Awet Muda Ini
Menurut Bahrudin, tidak hanya itu, di Ekowisata Mangrove Caplok Barong bisa memancing di sungai, dengan tidak takut kepanasan, karena pemancing bisa berlindung di rimbunan pohon mangrove.
“Selain bisa menghibur keluarga, saya sendiri bisa menyalurkan hobi,” kata pria yang gemar memancing tersebut.
Sementara itu, Moh Taufik, salah seorang pengunjung asal Kejaksan Kota Cirebon mengaku lumayan betah berwisata di hutan Mangrove Ambulu Losari. Alasannya, hutan mangruf yang teduh dan benar-benar asri bisa melepas kepenatan hiruk-pikuknya kota yang padat kendaraan berlotor dan asap.
Baca Juga : Presiden Jokowi dalam HPN 2023 : Dunia Pers Sedang Tidak Baik-Baik Saja
“Di sini tak ada suara motor bising atau mobil menderum dengan knalpot bukan standar, hanya suara perahu motor yang khas. Enak bisa menghilangkan kepenatan,” tutur Taufik yang datang bersama pacarnya.
Taufik juga menambahkan, setelah capek mengitari hutan mangrove, saat perut minta diisi ada kuliner ikan bandeng bakar dan goreng yang bisa dipesan di beberapa warung di sini yang harganya masih ramah di kantong.
“Ada hal yang unik dari bandeng bakar di Ekowisata Mangrove ini, bandengnya enak tidak bau lumpur,” ungkap Taufik.
Baca Juga : Selly Adukan Pemotongan Bansos di Mundu Cirebon ke Mensos, Penanganan di Polres Cirebon Kota Tak Ada Tindaklanjut
Kepala Desa (Kuwu) Ambulu, Sunaji yang dihubungi secara terpisah, beberapa waktu lalu menyampaikan, Ekowisata Caplok Barong di Desa Ambulu ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Awalnya sudah berjalan cukup baik, sebelum pandemi Covid-19.
“Karena saat itu ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon melarang buka, kami pun patuh untuk menutup sementara,” kata Sunaji.
Kuwu Sunaji bersyukur belakangan ini Covid-19 cenderung mereda sehingga objek-objek wisata bisa leluasa dibuka kembali, termasuk di Ekowisata Mangrove Caplok Barong Desa Ambulu. “Alhamdulillah sekarang tidak ada masalah,” kata Kuwu Sunaji.***