Hal itu berbeda dengan pabrik-pabrik yang ada di wilayah timur Kabupaten Cirebon, dimana pabrik di wilayah tersebut rerata sudah memiliki hydran.
Sedangkan sejumlah pabrik di wilayah tengah dan barat Kabupaten Cirebon, kata Ferry, baru sekitar 50 persen yang memiliki hydran.
“Bagian timur rata-rata punya hydran. Untuk wilayah tengah masih minim karena banyaknya rotan, itu juga baru 50 persen yang punya hydran,” kata Ferry.
BACA JUGA: Begini Penyebab dan Kronologi Kebakaran Pabrik Kasur di Arjawinangun Cirebon
Karena itu, mantan Kadinkop UKM Kabupaten Cirebon ini pun mewajibkan setiap perusahaan atau pabrik di Kabupaten Cirebon mempunyai alat pemadam kebakaran sesuai standar aturan.
“Standar aturannya kan sudah ada,” tegasnya.
Sejauh ini, lanjut Ferry, pihaknya sudah rutin melakukan sosialisasi di pabrik-pabrik sebagai antisipasi terjadinya kebakaran.
Bahkan, pengawasan dan pemeriksaan rutin juga dilakukan oleh anggota Damkar Kabupaten Cirebon sesuai jadwal.
BACA JUGA: Belum Ada Laporan Korban Jiwa Akibat Kebakaran Pabrik Kasur di Arjawinangun Cirebon