SUARA CIREBON- Satgas Pangan Polresta Cirebon belum menemukan adanya indikasi oknum yang mempermainkan harga beras.
Hal tersebut diketahui dari hasil penyelidikan yang sudah dilakukan dalam beberapa pekan ini.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui tindak pidana yang dilakukan oknum pengusaha yang menyebabkan harga beras naik.
Penanggungjawab Monitoring, Ketersediaan dan Harga Satgas Pangan Polresta Cirebon, Kompol Anton, mengatakan, penyelidikan dimulai dengan melakukan pengecekan di lapangan, terutama di lokasi yang harga berasnya naik.
Kemudian, penyidik Satgas Pangan Polresta Cirebon melakukan pengecekan stok beras yang ada di Bulog Cirebon.
“Dua cara itu menjadi tugas kita. Setelah kita cek, memang harga beras di beberapa tempat cukup tinggi,” ujar Anton, Minggu 5 Maret 2023.
Setelah ditelusuri lagi, kata Anton, ternyata bukan karena adanya permainan harga.
Menurut Anton, yang menyebabkan harga beras naik adalah karena stok yang berkurang, akibat musim hujan dan berkurangnya hasil panen.
Namun jika ada oknum yang mempermainkan harga beras hingga melakukan penimbunan, Satgas Pangan tidak segan untuk melakukan penegakan hukum dan menangkap oknumnya.
“Kalau terbukti ya kita bisa sesuaikan pasalnya, tergantung perbuatannya,” kata Anton.
Jika sampai ada oknum tersebut, lanjut Anton, bisa oknum tersebut dikenakan pasal karena menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Bisa juga diterapkan Undang-Undang ekonomi karena menimbun barang disaat situasi sedang langka. “Jadi banyak sekali unsur pasal yang bisa kita kenakan,” tandasnya.
Selain melakukan penyelidikan, pihaknya juga memberikan solusi untuk menstabilkan harga dengan cara menggelar operasi pasar murah di sejumlah tempat yang harga berasnya tinggi.
“Salah satu upaya kami yakni melakukan operasi pasar murah bersama Bulog Cirebon dan Pemda Kabupaten Cirebon dengan harapan harga beras kembali stabil,” ungkapnya.
Pimpinan Kantor Cabang Bulog Cirebon, Budi Sultika mengatakan, stok beras di wilayah tiga Cirebon masih aman sampai musim panen nanti. “Stok beras kita aman, masih ada ribuan ton beras,” terangnya.***