SUARA CIREBON – Memasuki musim panen raya petambak garam Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, ramai ramai secara swadaya memperbaiki bendungan di sekitar tambak untuk mencegah masuknya air rob.
Perbaikan tanggul secara swadaya terpaksa dilakukan mengingat janji Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko untuk membangun tanggul pemecah ombak atau breakwater tidak kunjung direalisasikan. Padahal Desa Rawaurip merupakan sentral produksi garam lokal di Jawa Barat.
Kuwu Rawaurip, Rochmannur, mengatakan, upaya perbaikan bendungan di beberapa titik yang menjadi sumber masuknya air rob ke tambak garam, untuk mencegah dampak kerugian para petambak garam di saat memasuki musim panen raya.
Meskipun banjir rob itu merupakan fenomena alam, lanjut Rochmannur, namun para petambak berusaha meminimalisir terjangan ombak dengan membangun tanggul atau bendungan.
“Karena di bulan Mei ini memasuki masa panen. Jika tidak diperbaiki maka dipastikan tambak garam akan tergenang air dan garam yang siap dipanen akan gagal,” ujar Rochmannur kepada Suara Cirebon, Sabtu (20/5/2023).
Rochmannur mengutarakan, sudah enam tahun petambak garam di Kecamatan Pangenan yang menjadi sentra penghasil garam justru tak bisa menghasilkan garam. Hal itu menurut dia, berdampak kepada pertumbuhan ekonomi keluarga para petambak garam.
“Ini sangat memprihatikan karena mayoritas warga kami merupakan petambak garam dan tidak adanya sumber mata pencaharian selain garam,” katanya.
Dengan kondisi tersebut, tentunya para petambak garam berharap agar ada perhatian dari pemerintah dalam penanggulangan banjir rob.
Diakuinya dalam penanganan banjir rob tidak sedikit anggaran yang harus dikucurkan, sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah hingga pusat dalam menanggulanginya.
Ia mengaku, sejauh ini Pemdes sudah berupaya berkoordinasi dengan pihak KSP yang telah menjanjikan pembangunan breakwater atau tanggul penahan ombak.
“Sampai saat ini janji tersebut belum juga dapat terealisasikan,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini pun perlu juga adanya dukungan dari pemerintah daerah (Pemda) agar dapat mempercepat terealisasikannya pembangunan break water di kawasan tambak garam Desa Rawaurip.
“Saya mewakili para petambak berharap agar apa yang sudah direncanakan sejak tahun 2021 dapat segera terealisasi, sehingga para petambak garam di Desa Rawaurip tidak merasa khawatir setiap masa tanam maupun musim panen raya garam,” pungkasnya.***