SUARA CIREBON – Masyarakat di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Cirebon, harus waspada dan hati-hati terhadap tsunami berita informasi dan berita hoaks menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Menjelang Pemilu 2024, diperkirakan berita atau informasi hoaks akan bertebaran. Datang membanjiri masyarakat bagaikan tsunami informasi.
Karena itu, masyarakat harus hati-hatiu dan waspada. Berita dan informasi hoaks bisa membuat masyarakat masuk dalam kesesatan berpikir.
“Karena informasi yang dicerna itu hoaks, maka pikiran masyarakat juga akan terbentuk oleh berita-berita hoaks tersebut. Ini sangat menyesatkan,” tutur Kepala Divisi DDPP Jawa Barat Saber Hoaks, Sandi Ibrahim Abdullah.
Saber Hoaks Jabar mengimbau masyarakat untuk waspada dan sangat hati-hati bila menerimka informasi, sebab informasi atau berita hoaks menjelang Pemilu 2024 akan banyak bertebaran.
Sandi Ibrahim memperingatkan masyarakat akan tsunami hoaks dalam Obrolan Akselerasi Literasi (Orkestrasi) bersama Tim Jabar Saber Hoaks di Aula Diskominfo Kabupaten Cirebon, Jum’at 26 Mei 2023.
Penguatan literasi digital secara kolaboratif dan akseleratif sangat diperlukan dalam menangkal informasi dan berita hoaks, terutama menjelang momentum Pemilu 2024.
Sandi Ibrahim menegaskan, pada Pemilu tahun 2024, Saber Hoaks Provinsi Jawa Barat bersifat netral, tidak mengklarifikasi figur-figur calon peserta Pemilu dan Pilkada.
“Perangkat daerah bisa menjadi mitra literasi digital dan jejaring pemantau isu hoaks secara terkoordinasi dengan Kabupaten Cirebon Saber Hoaks,” kata Sandi Ibrahim.
Kepala Diskominfo Kabupaten Cirebon, Bambang Sudaryanto juga mengungkapkan perlunya kewaspadaan masyarakat, khususnya Cirebon akan tsunami berita atau informasi hoaks.
Menurutnya, di era digital, hoaks semakin mudah menyebar ke masyarakat. Apalagi, adanya artificial intelligence (AI), berpotensi menimbulkan penyebaran disinformasi lebih masif.
“Berita hoaks dampaknya luar biasa. Bisa memunculkan kesesatan berpikir,” ujar Bambang.
Hoaks tidak saja merugikan masyarakat, namun bisa membahayakan keamanan dan keselamatan bangsa.
“Karena itu, penanganan hoaks perlu dilakukan secara serius dan komprehensif, khususnya di Cirebon,” tutur Bambang.
Kabupaten Cirebon, lanjut Bambang, menjadi pilot project se Jawa Barat dalam kolaborasi tersebut.
“Perlu penanganan hoaks dan antisipasi secara terorganisir menjelang masa Pemilu tahun 2024,” lanjut Bambang.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kabupaten Cirebon, Deti Sri Aprianti, S.H mengajak seluruh perangkat daerah aktif menyampaikan informasi dari Saber Hoaks Kabupaten Cirebon.
“Perangkat daerah mesti aktif menjadi agen publikasi informasi di Cirebon untuk menangkal atau mengklarifikasi informasid an berita hoaks,” tutur Deti.
Untuk mengkonfirmasi informasi, masyarakat di Kabupaten Cirebon bisa membuka akun Saber Hoaks di Instagram @cirebonkabsaberhoaks.
Bisa juga diakses lewat Facebook Saber Hoaks Kabupaten Cirebon, serta nomor aduan hoaks melalui WhatsApp 085795141285.
“Diskominfo bekerja sama dengan medsos Teras Warga yang memiliki 110rb pengikut sebagai admin pengaduan hoaks. Juga dengan relawan TIK sebagai tim pencari fakta,” tutur Deti.***