SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon tengah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan di sejumlah titik di wilayah setempat.
Namun, banyaknya ruas jalan yang mengalami kerusakan di wilayah Kabupaten Cirebon tak sebanding dengan kemampuan anggaran Pemkab Cirebon.
Sehingga, hal ini membuat tidak semua ruas jalan rusak di Kabupaten Cirebon dapat tersentuh perbaikan pada tahun 2023 ini.
Salah satu rusa jalan yang belum tersentuh perbaikan adalah ruas jalan Desa Tersana hingga Pabedilan Kidul, Kecamatan Pabedilan.
Seorang warga setempat yang prihatin dengan kondisi kerusakan ruas jalan Desa Tersana- Pabedilan Kidul akhirnya mengambil inisiatif memperbaiki jalan rusak ini secara mandiri.
Ia melakukan peraspalan di sepanjang ruas jalan Desa Tersana- Pabedilan Kidul tersebut. Di beberapa titik, perbaikan jalan bahkan dilakukan dengan rigid beton.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebut, warga setempat yang misterius lantaran enggan disebutkan namanya ini telah menghabiskan uang sebesar Rp2 miliar demi melakukan perbaikan ruas jalan Desa Tersana- Pabedilan Kidul tersebut.
Warga setempat, Maja menuturkan, proses perbaikan jalan sepanjang Desa Tersana hingga Pabedilan Kidul dengan cara diaspal dan betonisasi itu tidak dilakukan pemerintah, tetapi hasil karya seorang warga.
Selain ruas jalan Desa Tersana-Pabedilan Kidul, jalan poros desa pun tak luput dari perbaikan yang dilakukan.
“Seharusnya perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemkab Cirebon, ini justru datang dari salah seorang warga lokal yang enggan disebutkan namanya,” kata Maja kepada Suara Cirebon, Selasa, 6 Juni 2023.
Padahal, menurut Maja, jalan itu merupakan salah satu jalan poros yang strategis dan vital dalam menunjang aktivitas masyarakat.
Dirinya pun sangat menyayangkan ruas jalan itu tidak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah.
“Kalau kerusakan jalan utama di Kecamatan Pabedilan lebih kurang sudah tahunan dibiarkan rusak bahkan tidak sedikit pengguna jalan yang menjadi korban,” pungkasnya.
Adanya warga yang berinisitatif memberikan bantuan dan mengeluarkan uang pribadi untuk perbaikan jalan memang patut diapresiasi.
Namun di sisi lain hal itu tentu menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Cirebon, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). ***