SUARA CIRREBON – Bupati Majalengka, H Karna Sobahi murka. Kemarahan orang nomor satu Majalengka itu dipicu adanya kos-kosan di Kabupaten Majalengka yang diduga menjadi tempat prostitusi terselubung.
Bupati Karna Sobahi pun mengingatkan para pemilik kos-kosan untuk lebih memperhatikan lagi penghuni kos.
“Saya juga baca ada kosan per jam, enggak bagus ya kalau diceritakan. Karena itu sangat memungkinkan kalau pemilik kosnya kurang peduli, kurang selektif yang datang,” ujar Karna.
“Kalau mode itu digunakan kan memprihatinkan. Apalagi itu berpotensi jadi tempat mesum dan prostitusi,” lanjut Karna.
Menurut Bupati terkait kos-kosan di wlayahnya, pihaknya sejak dulu mengingatkan kepada pemilik tempat kos selektif menyewakan kamarnya. Tidak hanya mencari target kamar terisi dan mendapatkan uang.
“Razia yang efektif, mau tidak mau harus dilakukan oleh Satpol PP dan Damkar,” tegas bupati.
Fenomena sewa kos-kosan per jam di Kabupaten Majalengka berdasarkan keterangan berbagai sumber telah lama terjadi. Praktik nakal sudah terjadi sebelum pendemi Covid-19.
“Paling ramai sebenarnya saat terjadi Covid-19, dan tetap berlangsung sampai hari ini,” kata Popo, Rabu, 14 Juni 2023.
Menurut salah satu penyewa tempat kos di Jalan Pemuda Majalengka ini, untuk bisa menggunakan kamar kos tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
Pasalnya, kata dia, per jamnya hanya berkisar Rp20 ribu sampai Rp30 ribu. Perbedaan besarnya harga sewa biasanya kata Popo karena fasilitas.
“Kan fasilitas di tempat kos itu beda-beda. Yang biasa – bisa Rp20 ribu sejam, ada yang Rp30 ribu,” ungkapnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.