SUARA CIREBON – Masyarakat di Kabupaten Cirebon dikejutkan dengan gempa pada Kamis pagi, 15 Juni 2023.
Terjadi kepanikan. Apalagi, gempa di Cirebon itu berlangsung dua kali dan diikuti bunyi dentuman beberapa kali.
Sampai Sabtu, 17 Juni 2023, meski tidak ada lagi gempa susulan di Cirebon, namun masyarakat masih khawatir.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tetap waspada. Meski begitu tidak perlu panik berlebihan dengan gempa yang mengguncang pantura tersebut.
Menyusul gempa di Cirebon, berseliweran informasi. Bahkan di media sosial (medsos), viral kalau gempa itu terkait aktifitas Pembangkit Listrik tenaga Uap (PLTU) Kanci yang kebetulan berada di zona guncangan gempa.
Berikut fakta-fakta mengejutkan gempa Cirebon :
- Gempa terjadi dua kali dalam waktu satu jam. Pertama pukul 06.20 WIB, Kamis pagi, 14 Juni 2023 dengan kekuatan magnitudo atau M 2,9.
- Gempa kedua kembali mengguncang. Kali ini lebih kuat. BMKG mencatat kekuatan M 3,2 pada pukul 07.25 WIB.
- Selama dua kali gempa, masyarakat seperti di Kecamatan Astanajapura, Kanci dan Pangenan, mendegar bunyi dentumah antara sembilan sampai sepuluh kali.
Bunyi dentuman, berbarengan dengan guncangan gempa. Masyarakat menuturkan bunyi dentuman terdengar dari utara tempat PLTU Kanci berada.
- Catatan BMKG, dua kali gempa itu masuk kategori gempa dangkal, bahkan sangat dangkal, akibat aktifitas cesar lokal.
- Gempa pertama pada koordinat 66,78 Lintang selata (LS) dan 108.62 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 5 km.
- Gempa keduan hopisenter lebih dalam, 7 km pada koordinat 6,79 LS dan 108,62 BT. Takjauh beda dengan gempa pertama, episenter gempa sekitar 9 km sebelah timur Kota Cirebon.
- Beredar luas dan viral di medsos, gempa dan bunyi dentuman dikaitkan dengan aktifitas dua unit PLTU yang dikelola oleh Cirebon Power.
- Di medsos, beredar informasi jika gempa dan bunyi dentuman karena ada alat yang dimasukan ke dasar lautan terkait aktifitas PLTU Cirebon Power 1 dan 2 yang jaraknya saling berdekatan di Kecamatan Kanci, Kabupaten Cirebon.
- PLTU, melalui Humas Yuda Panjaitan, Cirebon Power menyatakan, meski terjadi gempa, dua unit PLTU berada dalam kondisi aman. Tidak ada dampak yang mempengaruhi operasional dua unit PLTU itu.
- Cirebon Power juga membantah kalau gempa dan bunyi dentuman terkait dengan aktifitas dua unit PLTU di wilayah Kanci.
- Saber Hoaks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon merilis bahwa tidak ada hubungan antara gempa dan bunyi dentuman dengan aktifitas PLTU.
- Saber Hoaks Pemkab Cirebon mengutip penjelasan dari BMKG soal penyebab gempa dan bunyi dentuman yang diakibatkan aktifitas teknotik dan gempa dangkal.
- Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si.,M.Si menjelaskan, suara dentuman yang terdengar, dikarenakan gempa dangkal. Bunyi dentuman sangat mungkin karena pusat gempa yang dangkal.
Ada proses deformasi batuan bawah permukaan secara tiba-tiba di kedalaman dangkal dapat memicu munculnya suara dentuman.
“Beberapa kasus gempa dangkal yang terjadi diberbagai daerah juga memicu munculnya suara dentuman,” tutur Daryono.
- BMKG menjelaskan, gempa terasa kuat di wilayah timur Cirebon. Terbentang sampai Losari di timur, dan sampai perbatasan Cirebon – Majalengka di barat. Guncangan gempa hanya terjadi antara 1 sampai 2 detik, dirasakan seperti ada truk melintas sesaat di depan rumah.
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan asesmen menyusul terjadinya gempa dua kali yang guncangannya terasa kuat di wilayah timur Cirebon. BPBD menyatakan tidak ada laporan korban maupun kerusakan akibat gempa.***