SUARA CIREBON – Tanggul Irigasi Jatilawang yang merupakan bagian dari saluran Irigasi Induk Gegesik di Blok Jatilawang Desa Winong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, kembali jebol, Jumat, 30 Juni 2023.
Sebelumnya, tanggul tersebut jebol, pada Minggu, 19 Juni 2023 lalu, dan telah diperbaiki masyarakat.
Kuwu Jemaras Kidul, Isgiantoro mengatakan, jebolnya tanggul irigasi induk di Desa Winong tersebut, berimbas pada ketersediaan air untuk lahan pertanian di sejumlah desa dan kecamatan, yang pasokannya bergantung pada saluran irigasi itu.
Desa-desa yang terdampak jebolnya saluran irigasi Desa Winong di antaranya berada di Kecamatan Arjawinangun, Panguragan, Suranenggala, Jamblang, Klangenan, Gunung jati, dan beberapa kecamatan lainnya.
Menurut Isgiantoro, jebolnya tanggul Irigasi Induk Gegesik itu berimbas pada pasokan air yang menyusut. Kondisi tersebut menyebabkan puluhan ribuan hektare sawah terancam gagal panen.
Pihaknya bersama beberapa kuwu dan raksa bumi dari sejumlah desa telah menambal tanggul jebol tersebut, sebagai upaya darurat. Namun, penambalan yang dilakukan dengan cara manual itu tidak efektif dalam memperbaiki tanggul irigasi induk yang jebol.
“Dengan kembali jebolnya tanggul irigasi tersebut, petani dihantui kerugian besar karena ancaman gagal panen, karena lahan pertanian padi membutuhkan suplai air yang cukup, sedangkan jebolnya tanggul berdampak pada terganggunya distribusi air,” kata Isgiantoro, saat ditemui di lokasi tanggul jebol, Jumat, 30 Juni 2023.
Menurutnya, penanganan Irigasi induk Gegesik berada di bawah kewenangan BBWS Cimanuk Cisanggarung.
“Sebetulnya para petani sudah sering menyampaikan keluhan agar tanggul saluran Irigasi Induk Gegesik yang rawan segera diperbaiki oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung, karena terhambatnya pasokan air sangat mengancam kelangsungan lahan pertanian padi,” katanya.
Ia menjelaskan, di Desa Jemaras Kidul ada sekitar 147 hektare sawah yang terancam gagal panen jika kondisi tanggul Saluran Induk Gegesik dibiarkan jebol seperti saat ini.
Menurut Isgiantoro, kondisi gagal panen tersebut, tidak hanya menghantui petani di desanya, tetapi juga di desa-desa lain yang pasokan airnya bergantung pada irigasi Jati Lawang.
“Kami berharap kepada instansi terkait agar cepat ditangani dengan serius, supaya suplai air ke desa-desa yang membutuhkan pasokan dari saluran Irigasi Induk Gegesik bisa terpenuhi, ” tandasnya.
Sementara itu Juru Pengairan Saluran Irigasi Induk Gegesik, Kaliman mengatakan, kewenangan penanganan saluran Irigasi Induk Gegesik berada di BBWS Cimanuk Cisanggarung.
“Kami bersama para kuwu sudah melakukan penanggulangan sementara pada beberapa waktu yang lalu, tetapi karena tidak kuat menahan debit air akhirnya kembali jebol,” kata Kaliman.
Menurutnya, Saluran Irigasi Jati Lawan merupakan PARD wilayah IV yang mengaliri sawah petani di 10 kecamatan di Kabupaten Cirebon, di antaranya, Kecamatan Klangenan, Gempol, Palimanan, Panguragan, Arjawinangun, dan kecamatan lainnya.
“Untuk kondisi tanaman yang masih berusia satu bulan, jika dalam beberapa hari ke depan belum ada perbaikan secara normal, akan banyak sekali sawah yang gagal panen,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.