SUARA CIREBON – Produksi informasi hoaks sangat cepat beredar menyusul viralnya video aksi perundungan siswa SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Hoaks beredar tak lama setelah video perundungan dengan pelaku dan korban sesama siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap viral pada Rabu, 27 September 2023.
Informasi hoaks itu berisikan kabar duka. Korban perundungan siswa SMP di Cimanggu, Cilacap, dikabarkan meninggal dunia.
Kabar hoaks itu dilengkapi foto editan dengan gambar wajah korban perundungan yang merupakan siswa kelas 8 SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap.
Jika mencermati foto yang ditampilkan, memang mirip wajah siswa SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap yang jadi korban perundungan.
Namun jika melihat keterangan di bawahnya, di foto itu tertulis nama Dimas Aditya Pratam. Dari nama saja sudah keliru.
Sebab korban siswa SMP negeri 2 Cimanggu yang menjadi korban perundungan, berinisial FF.
Bahkan di lini masa media sosial (medsos), huruf F pada inisial korban FF adalah Felix, bukan Dimas Aditya Pratama.
Menyusul informaso hoaks itu, sebuah akun TikTok membagikan video untuk mengklarifikasi kondisi kekinian Felix alias FF, siswa kelas 8 SMP yang menjadi korban perundungan.
Dalam video akun TikTok @bayu_karta, mengungkapkan kalau informasi kematian Felix itu tidak benar alias hoaks.
Disebutkan, Felix masih sehat. Hanya saja, kondisi tubuhnya masih lemas setelah menjadi korban perundungan teman satu sekolahnya.
“Felix masih sehat, berita tentang meniggalnya Felix itu hoax,” tulis Bayu Karta.
FF alias Felix, sempat dilarikan RSUD Majenang setelah keluarganya mengetahui tubuhnya penuh memar dan belakangan diketahui menjadi korban perundungan.
FF alias Felx menjadi korban perundungan siswa kakak kelasnya di SMP Negeri 2 Cimanggu, Cilacap.
Video perundungannya viral pada Rabu, 27 September 2023. Pelaku diketahui berinisial ML alias MK, siswa kelas 9 di SMP yang sama.
Polresta Cilacap menciduk MK alias ML di rumahnya. Kini MK ditahan di Mapolresta Cilacap untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang sempat membuat marah dan gemas masyarakat.***