SUARA CIREBON – Bupati Cirebon, H Imron bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, H Dicky Saromi menghadiri festival layang-layang internasional, karnaval dan larung saji yang digelar dalam acara sedekah bumi dan pesta laut (nadran) Desa Mundupesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Kondisi air laut yang tengah surut, membuat pelaksanaan larung saji yang awalnya diagendakan dilakukan pada pagi hari setelah acara karnaval, terpaksa ditunda sore hari menunggu air laut rob (pasang, red) agar perahu dapat melintas.
Kuwu Mundu Pesisir, Khaerun, mengatakan, Sungai Mundu sebagai tempat berlangsungnya acara pesta laut kondisi airnya surut pada pagi hari. Hal itu membuat pelaksanaan larung saji acara nadran harus ditunda hingga sore hari menunggu air laut rob dan sungai pasang, agar dapat dilintasi perahu.
Menurutnya kondisi Sungai Mundu yang mengalami sedimentasi lumpur membuat sungai mengalami pendangkalan. Selain itu kondisi air sungai juga tengah surut sehingga tidak bisa dilintasi perahu.
Padahal, lanjut Khaerun, acara larung saji yang biasanya dilaksanakan setelah acara karnaval. Kegiatan larung saji pun terpaksa ditunda hingga pukul 15.00 WIB, saat sungai telah layak dilintasi perahu.
“Kondisi alam kurang memihak kita, sehingga larung saji ditunda menunggu Sungai Mundu pasang agar dapat dilalui perahu,” kata Khaerun.
Menurut Khaerun, nadran merupakan wujud syukur para nelayan Desa Mundupesisir yang berjumlah sekitar 400-450 kepala keluarga (KK), dengan kepemilikan perahu sekitar 150 unit. Perahu-perahu tersebut, memiliki berbagai macam jenis alat tangkap.
“Setelah selama melaut dengan segala suka dan dukanya, setiap setahun sekali mereka (nelayan, red) menggelar pesta laut sebagai wujud syukur atas keselamatan dan rizki yang diperoleh dari laut,” ujarnya.
Rasa syukur tersebut, lanjut Khaerun, sebagai doa agar kedepan mereka diberikan rizki yang melimpah serta selalu diberikan kesehatan dan keselamatan selama melaut.
“Nadran itu maknanya dari kata nazar atau istilahnya syukuran, maka setiap tahun nelayan Mundupesisir menggelar acara syukuran sebagai wujud syukur mereka selama setahun telah mengais rezeki di laut,” terangnya.
Khaerun menyampaikan rangkaian acara pesta laut nadran Desa Mundupesisir di antaranya, karnaval kirab budaya, larung saji, festival layang-layang internasional, dan pagelaran wayang kulit. Semua biaya merupakan swadaya masyarakat nelayan Desa Mundupesisir. Pemerintah desa, menurut dia, dalam tahun ini menganggarkan sebesar Rp30 juta dan ada bantuan dari PLTU Cirebon Power sebesar Rp25 juta.
“Pada dasarnya acara nadran atau pesta laut ini adalah dari nelayan oleh nelayan dan untuk nelayan, sementara pemdes sifatnya membantu agar acara berjalan sesuai yang diharapkan,” terangnya.
Sementara Bupati Cirebon, H Imron, menyampaikan budaya sedekah laut nadran merupakan tradisi yang sudah dilaksanakan turun temurun. Pihaknya berharap, agar tradisi yang menjadi warisan leluhur ini dijaga dan dilestarikan.
“Tadi kami menghadiri acara festival layang-layang internasional dilanjutkan dengan arak arakan dan larung sesaji di Desa Mundupesisir. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan berbagai kegiatan di sini, semuanya berjalan lancar dan sukses,” ujarnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.