SUARA CIREBON – Wilayah Gaza makin terkunci rapat dengan 2,3 juta penduduk di dalam kota bagian dari Palestina tersebut.
Teroris Israel makin ketat mengepung Gaza. Saat bersamaan, bombardir senjata berat terus dilancarkan ke pemukiman padat penduduk di wilayah Palestina yang selama ini dikuasai pejuang Palestina Hamas.
Sampai Rabu, 11 Oktober 2023, perang memasuki hari keempat setelah pernyataan Deklarasi Perang bersandi Operasi Pedang Besi (Iron Sword Operation) oleh Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu pada 8 Oktober 2023.
Teroris Israel terus membobardir Gaza tanpa henti. Penduduk Gaza seperti terjebak di kotanya sendiri, Gaza. Mereka tidak dapat keluar untuk menghindari serangan bom-bom Israel.
Sampai hari keempat, tercatat sudah sekitar 2.000 warga sipil tewas dari kedua belah pihak. Sekitar 1000 warga sipil Israel yang tewas akibat serangan kilat militan Hamas lewat operasi Badai Al Aqsa pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Dari pihak Palestina, belum diperoleh kabar pasti berapa jumlah korban tewas. Namun laporan-laporan berbagai media seperti Al Jazerra memperkirakan sedikitnya 800 warga Gaza tewas terkena pemboman Israel.
Rudal-rudal Israel masih terus ditembakan ke Gaza. Pesawat terbang Israel juga hampir setiap saat datang bergelombang untuk melontarkan roket-roket menghantam gedung-gedung di wilayah Gaza.
Kekinian, Israel, melalui siaran televisi Negeri Yahudi itu, Channel 13, telah menyatakan sikap akan membom setiap konvoi kendaraan yang mengangkut bantuan ke Gaza.
Israel bahkan memperingatkan Mesir untuk tidak membuka perbatasannya bagi masuknya bantuan ke Gaza.
Pemerintah Mesir belum bereaksi atas peringatan Israel. Dari blokade atau pengepungan terhadap Gaza, hanya ada satu akses keluar Gaza yakni melalui perbatasan dengan Mesir.
Namun tidak mudah bagi warga Gaza untuk bisa melewati perbatasan menuju Mesir karena harus melalui prosedur pemeriksaan ketat.
Israel sebelumnya sempat memperingatkan warga sipil Gaza untuk meninggalkan sejauh mungkin pemukimannya.
“Kami telah menyatakan deklarasi perang. Sebaiknya mengungsi sejauh mungkin,” tutur juru bicara militer Israel, Richrad Hecht.
Penguncian total Gaza akan menjadi ancaman bencana kemanusiaan sangat besar bagi sekitar 2,3 juta warga Gaza.
Sejak Israel menyatakan Deklarasi Perang, Gaza diblokade total. Israel juga memutus jaringan listrik, gas, air bersih dan pasokan makanan dari luar Gaza.
Selama empat hari ini sejak Deklerasi Perang, warga Gaza hidup tanpa jaminan listrik, gas, air bersih dan pasokan makanan.
Tak sebatas itu, penderitaan mereka berlipat-lipat ketika pasukan Israel terus melontarkan ribuan bom ke Gaza dengan dalih serangan balasan atas Hamas.
Sampai Rabu hari ini, belum terasa ancaman bencana kemanusiaan. Sebab, di Gaza masih tersedia sejumlah makanan dan air bersih.
Namun tidak ada jaminan dalam beberapa hari mendatang. Kekacauan bakal terjadi di Gaza ketika warganya akan saling berebut makanan dan air, di tengah-tengah ketakutan akan jatuhnya bom-bom Israel.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.