SUARA CIREBON – Kasus bullying (perundungan) yang belakangan marak terjadi di kalangan anak sekolah di beberapa daerah di Indonesia, menjadi perhatian Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni melalui Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Hj Saniri mengatakan, kasus-kasus yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia harus menjadi perhatian para orang tua.
Ia meminta para orang tua untuk lebih memperhatikan dan meluangkan waktu berkomunikasi dengan anak-anaknya. Pasalnya, saat anak menginjak remaja atau masuk jenjang SMP, sosok orang tua lebih dianggap sebagai teman oleh anak tersebut.
“Maka luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak-anak, agar mendeteksi permasalahan yang tengah dialami anak itu apa, jadi lebih cepat terdeteksi,” ujar Saniri, Selasa, 17 Oktober 2023.
Pihaknya berharap kepada pihak sekolah untuk memanfaatkan bimbingan konseling mendengarkan masalah yang dihadapi para pelajar.
Saat disinggung jumlah kasus bullying di Kabupaten Cirebon, Saniri menyampaikan, semenjak dirinya menduduki jabatan Kabid PPA belum mendapatkan laporan bullying yang menjurus ke kekerasan tersebut. Yang ada hanya, menurut dia, bullying yang sifatnya mengolok-olok saja.
Ia mengatakan, faktor kekerasan terjadi karena pengaruh lingkungan dan gadget (gawai). Karenanya, jika masyarakat memerlukan bantuan untuk mengatasi hal tersebut, bisa datang ke UPTD P5A di kecamatan-kecamatan di seluruh Kabupaten Cirebon.
“Bisa juga ke tenaga lini lapangan dalam hal ini Motekar. Atau bisa ke dinas langsung (PUSPAGA, red) maupun ke hotline service 081220041819,” ungkapnya.
Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Cirebon, Hj Wahyu Tjiptaningsih meminta kepada Dinas Pendidikan setempat untuk segera mengambil langkah-langkah agar tidak terjadi bullying di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon.
Wabup meminta agar Disdik memerintahkan kepada pihak sekolah untuk mengedukasi murid-muridnya. Pasalnya, saat ini kasus bullying tengah marak terjadi di beberapa daerah. Menurut Wabup, di Kabupaten Cirebon sendiri sempat ada beberapa kejadian yang serupa dengan bullying. Namun ketika dikonfirmasi, kejadian tersebut bukanlah bullying.
Karenanya, ia ingin bekerjasama dengan Disdik untuk lebih mengawasi siswanya agar bullying tidak terjadi di Kabupaten Cirebon. Ia menyebut, dampak dari bullying, terutama pemulihan psikis atau mental korban bullying cukup lama.
“Saya minta harus ada edukasi terhadap siswa. Minimalnya komunikasi antar siswa dan siswi terjalin baik. Kalau komunikasi antarsiswa berjalan, saya yakin nantinya tidak ada kata bullying di Kabupaten Cirebon,” kata Wabup Ayu, sapaan akrabnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.