SUARA CIREBON – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad menyebut, langkah Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Moh Luthfi yang mengusulkan, satu nama calon Penjabat (Pj) Cirebon yang dilakukan secara rahasia, yakni Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Mochamad Ade Afriandi, menunjukkan jika dua nama calon Pj Bupati lainnya, Sekda Kabupaten Cirebon, Hilmi Rivai dan Guru Besar IAIN Cirebon, Sugianto, hanyalah boneka yang sengaja diciptakan Luthfi.
Menurut Abraham, hal itu menunjukkan Luthfi sebenarnya menjagokan Ade Afriandi untuk menjadi Pj Bupati Cirebon, bukan Hilmi Rivai atau Sugianto.
“Ini menunjukkan delegitimasi pemimpin Cirebon, bukan krisis lagi. Dilihatnya enggak ada orang pinter. Bodo kabeh (bodoh semua, red). Percuma saja mengusulkan Sekda Hilmi Rivai dan Guru Besar IAIN Cirebon, Sugianto, keduanya hanya boneka saja,” kata Abraham, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut Abraham, jika nantinya Pj Bupati Cirebon diisi pejabat Pemprov Jabar atau dari Kemendagri, hal itu bakal menghilangkah muruwah azaz otonomi daerah (otda).
“Karena menurut saya, yang mengetahui seluk beluk alur Pemda adalah Bupati sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan. Saya sendiri sudah dijamin Pak Bupati ternyata tidak dimasukan. Tidak diusung dalam daftar Pj Bupati,” katanya
Padahal, lanjut Abraham, dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah ada tiga bagian, yakni pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif.
“Tapi hal-hal seperti ini dianggap Luthfi lelucon saja,” tuturnya.
Abraham mengaku itu bukan berarti dirinya menggebu-gebu ingin meraih posisi Pj Bupati Cirebon.
“Tidak! Tidak! Saya tidak gila jabatan. Cuma disayangkan saja. Kan Pak Bupati sudah menyatakan statementnya,” ujar Abraham.
Ia juga mempertanyakan prestasi Luthfi di DPRD Kabupaten Cirebon. Bahkan, ia juga menilai, Luthfi mengganggap lembaga DPRD sebagai mainan yang seenaknya bisa dimainkan.
“Apa sih prestasi Luthfi di dewan? Di partainya saja saat memimpin, ricuh. Banyak penolakan. Mosi tidak percaya. Lembaga DPRD itu dianggapnya main-main saja. Itu kan representasi amanah rakyat,” lanjutnya.
Abraham pun kembali menegaskan kalau yang dijagokan ketua DPRD adalah pejabat di luar Pemkab Cirebon, berarti menunjukkan kelemahan ketua dewan.
“Kalau berdaulat, yang diusulkan harus putra daerah. Kalau masih dikooptasi dari luar daerah, berarti status ketua dewan dipertanyakan,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.