SUARA CIREBON – Petani di Kabupaten Cirebon yang menggarap lahan pertanian di bawah 5.000 meter persegi atau petani gurem, jumlahnya sangat banyak.
Diperkirakan, petani gurem di Kabupaten Cirebon menjadi kelompok mayoritas alias kelompok terbanyak dibandingkan dengan petani yang menggarap lahan di atas 5.000 meter persegi.
Hasil Sensus Pertanian 2023 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), petani gurem ini menggarap subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.
Luas lahan gurem yang ada di Kabupaten Cirebon pada 2023 ini sekitar 59.935 hektare. Angka tersebut lebih luas dibandingkan masa Sensus Pertanian 2013 yang hanya 52.384 hektare.
Kepala BPS Kabupaten Cirebon, Judiharto Trisnadi mengatakan, usaha pertanian gurem ini mayoritas dikelola oleh petani yang berusia di atas 45 tahun atau sekitar 73,93 persen dari seluruh pengelola usaha pertanian perorangan di Kabupaten Cirebon.
“Tantangan pertanian Indonesia saat ini memang berkaitan dengan regenerasi petani, yaitu upaya untuk memperbarui dan memperkuat sektor pertanian dengan melibatkan generasi muda dalam praktik-praktik pertanian,” kata Judiharto, Rabu, 20 Desember 2023.
Menurut Judiharto, regenerasi penting dilakukan karena pertanian adalah sektor kunci dalam pemenuhan kebutuhan pangan global.
Namun, banyak petani yang sudah lanjut usia dan kekurangan generasi muda yang tertarik untuk mengambil alih usaha pertanian.
“Dengan persentase kaum muda berusia kurang dari 25 tahun yang menjadi pengelola pertanian tidak sampai 1,00%,” kata dia. Jumlah petani gurem terbanyak ada di Kecamatan Greged, Plumbon, dan Dukupuntang. Untuk Kecamatan Greged sebanyak 3.654 orang, Plumbon 3.654 orang, dan Dukupuntang 2.589 orang.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.