SUARA CIREBON – Temuan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sangat mengejutkan. Terdeteksi ada sesar aktif lokal yang terlihat di Sumedang yang disebut sesar Sumedang.
Sesar Sumedang baru terdeteksi saat BMKG melakukan penelitian penyebab gempa di kota tahu goreng pada akhir tahun 2023 dan awal tahun 2024 yang menimbulkan ketakutan dak kecemasan.
BMKG mendeteksi dugaan penyebab gempa Sumedang adalah pergerakan sesar aktif lokal yang dinamai Sesar Sumedang. Sesar ini membentang melewati Kota Sumedang.
“Ini sesar lokal yang bergerak melewati Kota Sumedang. Baru terdeteksi, kami namai Sesar Sumedang,” tutur Kepala BMKG, Dwikorta Karnawati.
Dari peta sesar di Jawa Barat, Sesar Sumedang terlihat beririsan dengan Sesar Cimandiri. Sesar lokal tertua di Jawa Barat dan yang juga teraktif.
Jika dilihat dari riwayat gempa di Sumedang, di tahun 1972, berdasar catatan sejarah, pernah terjadi gempa yang mengguncang Tanjungsari, Sumedang.
Gempa di Tanjungsai Sumedang di tahun 1972 yang cukup merusak, disebabkan pergeseran atau aktifitas Sesar Cimandiri.
Sesar Cimandiri juga yang menjadi penyebab gempa yang meluluhlantakan Kabupaten Cianjur pada bulan November 2022 lalu.
Sesar Mandiri dalam catatan BMKG, dikenal sebagai sesar lokal paling tua, sekaligus paling aktif dan paling berbahaya seperti dampak yang ditimbulkan pada gempa Cianjur November 2022 lalu.
Sesar Cimandiri dalam peta tektonik Jawa Barat, merupakan sesar besar. Memanjang dari mulai Teluk Pelabuhan Ratu hingga Padalarang di Jawa Barat.
Ini merupakan sesar paling aktif. Terbentuknya tinggian tebing purba sepanjang lembah Ciletuh sampai lembah Cimandiri merupakan akibat dari aktifitas Sesar Cimandiri.
Dalam sejarahnya, Sesar Cimandiri ini merupakan potensi gempa yang selalu mengancam masyarakat Jawa Barat dari masa ke masa, tak terkecuali Sumedang.
Tercatat Sesar Mandiri telah menyebabkan 7 kali gempa bumi besar di Jawa Barat yang rata-rata menimbulkan kerusakan hebat dan menelan korban jiwa banyak.
Berikut 8 gempa besar akibat pergerakan Sesar Cimandiri :
1. Gempa besar Pelabuhan Ratu tahun 1900
2. Gempa besar Padalarang tahun 1910
3. Gempa besar Conggeang tahun 1948.
4. Gempa besar Tanjungsari tahun 1972 (Sumedang)
5. Gempa besar Cibadak tahun 1973
6. Gempa besar Gandasoli tahun 1982
7. Gempa besar Sukabumi 2001.
8. Gempa besar Cianjur November 2022.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.