SUARA CIREBON – Akhir akhir ini kata Mbuntuti atau dalam bahasa Jawa Nginthili menjadi sangat populer.
Bahkan seorang seiman dan budayawan Yogyakarta, Butet Kartaredjasa sampai secara khusus membuat puisi mbeling tentang Mbuntuti.
Mbuntuti berasal dari akar kata buntut. Bahasa Jawa, artinya ekor (kata benda). Dengan awal me dan akhiran i, menjadi kata kerja, membuntuti.
Masyarakat Jawa, untuk fenomena bahasa membuntuti biasanya disingkat untuk memudahkan penyebutan, menjadi mbuntuti.
Bahasa Jawa lain yang bermakna sama dengan mbuntuti ialah nginthili. Keduanya memiliki arti saya, yakni mengekor, atau mengikuti dari belakang.
Mbuntuti ini mengingatkan Budayawan Tionghoa berdarah Jawa dan Sunda asal Cirebon, Suhu Jeremy Huang Wijata kepada kisah wayang atau dunia pewayangan.
Tentang kisah Sengkuni yang selalu diliputi rasa cemas terhadap Pandawa. Meskipun Sengkuni telah tinggal menguasai Istana Hastinapura dengan 100 pangeran Kurawa keponakannya.
Suhu Jeremy mengisahkan, setelah kekalahan Yudistira dalam permainan dadu untuk yang kedua kalinya, para Pandawa harus hidup dalam pengasingan selama 12 tahun.
Pandawa harus bersembunyi. Tidak boleh ketahuan. Jika ketahuan maka Pandawa harus hidup 12 tahun lagi dalam pengasingan.
Setelah kekalahan permainan dadu, Pandawa lalu dibuang ke hutan Wanamarta. Hutan yang terkenal keangkerannya.
Pandawa menjalani masa pembuangan selama 12 tahun. Sampai akhirnya bersembunyi di kerajaan Wirata.
Yudhistira menyamar sebagai seorang Brahmana bernama Kangka. Bima menyamar sebagai seorang juru masak dan pegulat bernama Balawa.
Arjuna sebagai guru tari dan nyanyi bernama Wrahanala. Nakula menjadi seorang penggembala kuda bernama Grantika, dan Sadewa jadi penggembala sapi bernama Tantipala.
Drupadi, istri dari kelima Pandawa, menjadi seorang perias bernama Sarindri. Ia melayani Ratu Sudesna.
Selama hidup dalam pengasingan, Sengkuni selalu mengutus orang untuk “Mbuntuti” Pandawa. Ini agar penyamaran Pandawa terbongkar dan harus kembali dibuang selama 12 tahun.
Penyamaran Pandawa hampir terbongkar ketika Kurawa menyerbu Kerajaan Wirata yang memang lebih lemah.
Kurawa dari Astina menyerang Wirata. Dalam penyamaran, para Pandawa ikut terlibat berperang membela Wirata.
Serangan Kurawa gagal. Mereka kalah oleh orang-orang yang tidak dikenal dan membuat mereka curiga.
Cerita singkat, setelah perang usai, kedok Pandawa terbuka. Namun mereka sudah lepas dari perjanjian, karena telah genap bersembunyi selama 12 tahun di hutan dan menyamar selama 1 tahun.
Sengkuni yang terus Mbuntuti Pandawa gagal.Orang-orang suruhannya, tidak bisa mengenali para Pandawa, sampai perjanjian akibat kekalahan permainan dadu berakhir.
Sengkuni memang selali diliputi perarasaan cemas yang berlebihan. Meskipun ia berada di Istana Hastinpura bersama 100 pangeran Kurawa.
“Kata mbuntuti ini mengingatkan saya pada keresahan Sengkuni yang selalu diliputi rasa tidak percaya diri,” tutur Suhu Jeremy.
Selain mengingatkan kisah Sengkuni tadi, kata mbuntuti menurut Suhu Jeremu bisa terjadi karena cinta dan ngefans yang berlebihan.
Karena obsesi atau rasa takut kehilangan orang yang dicintainya. Bisa seorang pemuda kepada pemudi yang dicintainya. Atau penggemar yang mengidolakan artis kesayangannya.
Dalam psikologi, mbuntuti, sebetulnya termasuk Anxiety Disorder. Gangguan mental yang menyebabkan rasa cemas dan takut berlebihan.
Hal tersebut membuat orang yang mengidap, menjadi tidak bersemangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
“Ini karena orientasi pikiran hanya tertuju kepada seseorang. Ia tidak fokus kepada yang lain,” tutur Suhu Jeremy.
Beda lagi untuk kasus mbuntuti karena takut kehilangan kekuasaan. Ini timbul karena tidak percaya pada takdir atau tepatnya melawan takdir.
Jika pasrah dan percaya pada takdir, seperti jodoh, rejeki, hidup dan mati seseorang diatur dan menjadi rencana Tuhan, maka mbuntuti tidak perlu dilakukan.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.