SUARA CIREBON – Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menegaskan, pihaknya bakal mengerahkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari sejumlah daerah untuk membantu penanganan pascabanjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Penambahan kekuatan penuh tim Tagana tersebut menyusul telah dikeluarkannya SK tanggap darurat oleh Pemkab Cirebon.
“Sebenarnya kita sudah mengerahkan tim Tagana dalam beberapa hari ini, mereka sudah ada disini,” kata Menteri Risma saat meninjau korban banjir di Desa Sidaresmi, Desa Kalibuntu dan Desa Kalimukti, Kecamatan Pabedilan, Jumat, 8 Maret 2024.
Selain mengerahkan tim Tagana, pihaknya juga membawa penjernih air dan beberapa tangki air bersih untuk didistribusikan kepada warga terdampak banjir.
Meskipun diakuinya pendistribusian air bersih ini sempat terhenti, namun Menteri Risma memastikan, bantuan tersebut akan dimaksimalkan setelah SK tanggap darurat keluar.
Untuk penanganan sejumlah rumah warga yang mengalami kerusakan, ia menyarankan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) setempat untuk mengusulkan bantuan kepada Kementerian yang dipimpinnya.
“Silahkan nanti pak kuwu usulkan untuk perbaikan rumah warga yang rusak, nanti saya bantu. Untuk yang meninggal dunia, kita juga berikan santunan sebesar Rp17,5 juta,” ujar Risma.
Ia berharap, banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon dan daerah lainnya seperti Kendari dan Padang, tidak terjadi lagi. Ia mengaku sedih melihat bencana banjir yang terjadi di beberapa daerah tersebut.
Sebelumnya, bantuan untuk korban banjir juga datang dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diserahkan secara simbolis kepada Sekda Kabupaten Cirebon.
Deputi Bidang Kedaruratan BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan menuturkan, datangnya musibah memang tidak bisa diprediksi. Namun upaya untuk meminimalisir dampaknya, sangat bisa dilakukan.
“Kita harus bisa mengurangi dampak dari bencana. Apalagi jika sampai memakan korban jiwa,” kata Fajar.
Menurutnya, untuk meminimalisir dampak tersebut, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu duduk bersama untuk mencari akar masalah dari musibah yang terjadi.
Setelah akar masalahnya sudah ditemukan, maka perlu dilakukan langkah bersama, untuk bisa memberikan solusi atas bencana alam ini.
Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriani Gantina mengatakan, BNPB memberikan bantuan uang operasional sebesar Rp 250 juta dan sejumlah bantuan logistik dan peralatan lainnya
Bantuan logistik yang diberikan diantaranya perahu, pompa, sandang dan pangan serta bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak bencana.
Selly berharap, bantuan yang diberikan oleh BNPB ini, merupakan pemantik untuk bisa mendorong pihak lainnya memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di Kabupaten Cirebon.
“Kami berharap masyarakat umum dan pihak swasta juga bisa memberikan bantuan kepada korban bencana,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.