SUARA CIREBON – Cakupan panen di pantura Kabupaten Indramayu, sentra terbesar produksi beras di Jawa Barat, memasuki bulan Maret 2024 terus meluas.
Sampai memasuki pekan kedua Maret, panen di pantura Indramayu diperkirakan di kisaran areal pertanian seluas 5.000 sampai 7.000 hektare.
“Data pekan lalu mencapai 5.000 hektare. Mungkin sekarang sudah di kisaran 7.000 hektare,” tutur Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, H Sutatang, Senin 11 Maret 2024.
Dalam pekan-pekan berikutnya, sampai bulan April, cakupan panen di pantura Indramayu akan terus meluas, terutama di daerah-daerah hulu irigasi.
“Panen masih sebatas di daerah hulu irigasi, atau sawah yang kebetulan memperoleh pengairan memadai sejak Desember 2023 lalu,” tutur Sutatang.
Saat ini, kecamatan yang mulai panen, diantaranya Kecamatan Gantar, Anjatan, Haurgeulis, Tukdana, Bangodua dan sebagian Gabuswetan, Bongas dan Widasari.
Ada juga kecamatan di daerah hilir irigasi, namun memiliki sistem pengairan baik, diantaranya melalui jasa pompanisasi seperti di Desa Wanantara, Kecamatan Sindang.
“Sampai akhir Maret, diperkirakan bisa mencapai 15.000 hektare sawah yang panen,” tutur Sutatang.
Untuk panen raya sendiri, karena ada keterlambatan tanan, untuk panen rendeng tahun 2024 ini akan mundur.
Untuk Indramayu diperkirakan mulai akhir April sampai Mei 2024. Panen raya akan berlangsung di sedikitnya luasan antara 50.000 sampai 60.000 hektare.
“Puncaknya antara minggu pertama sampai ketiga Mei,” tutur Sutatang.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.