SUARA CIREBON – Pelayanan kesehatan untuk warga terdampak banjir di Cirebon timur pada pos kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon yang diperpanjang hingga 20 Maret 2024 berakhir hari ini.
Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Kabupaten Cirebon, Diding Sarifudin, mengatakan, perpanjangan pelayanan tersebut sesuai dengan perpanjangan SK Tanggap Darurat yakni dari 14 Maret sampai dengan 20 Maret 2024.
Menurut Didind, sesuai SK Tanggap Darurat, masa tugas pos kesehatan akan berakhir, pada Rabu, 20 Maret 2024 hari ini.
“Kita berikan pelayanan dengan dua sif dan sesuai jam kerja (sesuai kebutuhan, red),” kata Diding Sarifudin, Selasa, 19 Maret 2024.
Menurut Diding, lokasi posko pelayanan kesehatan yang semula tersebar di puluhan balai desa terdampak banjir, kini mulai difokuskan di puskesmas.
Untuk posko kesehatan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat, adalah posko kesehatan Desa Mekarsari Kecamatan Waled.
“Kasus atau keluhan terbanyak adalah penyakit kulit, myalgia, gastritis dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas),” ucapnya.
Sebelumnya, sebanyak 30 posko kesehatan disiagakan Dinkes Kabupaten Cirebon di sejumlah titik wilayah terdampak banjir.
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah mengatakan, puluhan pos pelayanan kesehatan didirikan untuk membantu penanganan kesehatan masyarakat terdampak banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Ia mengungkapkan, pos pelayanan kesehatan tersebut dibuka selama masa tanggap darurat bencana banjir diberlakukan. Menurutnya, posko kesehatan tersebut siagakan selama satu minggu.
Namun jika ada penambahan masa tanggap darurat nanti, posko kesehatan juga akan memperpanjang sesuai masa tanggap darurat.
“Sebenarnya kita telah menyiagakan nakes ini pada saat prabencana, saat bencana dan sampai pascabencana nanti,” ujar Neneng Hasanah, sehari pascabanjir lalu.
Neneng menerangkan, 30 posko kesehatan tersebut tersebar di 12 puskesmas, 4 posko di antaranya di Puskesmas Waled, 3 posko di Puskesmas Pabedilan, 2 posko di Puskesmas Pasaleman, 2 posko di Puskesmas Astanajapura, 2 posko di Puskesmas Gembongan, 7 posko di Puskesmas Ciledug, 1 posko di Puskesmas Kubangdeleg, 2 posko di Puskesmas Pabuaran, 1 posko di Puskesmas Kalimaro, 2 posko di Puskesmas Kalimukti, dan 1 posko di Puskesmas Gebang.
“Di 30 posko tersebut kita siagakan 540 tenaga kesehatan untuk penanganan korban banjir di wilayah timur,” kata Neneng.
Dari ratusan warga yang memeriksakan diri ke posko, keluhan mayoritas di antaranya nyeri badan, hipertensi, demam dan gatal-gatal pada kulit.
Seperti diketahui, bencana banjir yang melanda wilayah timur Kabupaten Cirebon pada 5 Maret lalu, mengakibatkan puluhan ribu jiwa dari 37 desa di 9 kecamatan terdampak.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.