SUARA CIREBON – Panglima Daerah Militer Jakarta Raya atau Pangdam Jaya, Mayjen TNI Muhamad Hasan mengungkapkan penyebab kebakaran dan ledakan di gudang amunisinya di perbatasan Kabupaten Bogor dan Bekasi.
Hasil penyelisikan, ditegaskan kebakaran dan ledakan guang amunisi itu murni dari internal gudang, bukan faktor ekstrernal gudang.
“Ini murni dari internasl gudang. Gudang nomor 6 berisi 160 jenis peluru dan bahan peledak yang sebenarnya sudah kedaluwarsam” tutur Hasan, Minggu, 31 Maret 2024.
Karen amunisi dan bahan peladak sudah kedaluwarsa, kemungkinan bahan kimianya labil dan bereaksi menimbulkan percikan api hingga menciptakan kebakaran dan ledakan-ledakan.
“Bahan kimia di amunisi yang kedaluwarsa ini labil. Ini diduga penyebab kebakaran dan ledakan,” tutur Hasan.
Dijelaskan juga bahwa sistem penyimpanan senjata atau peluru di gudang amunisi itu sudah sangat aman.
Selain amunisi tersimpan di bawah tanah, di atasnya juga ada tanggul-tanggul pengaman yang kecil kemungkinan ada lontaran proyektil peluru secara horisontal.
“Gudang ini dirancang sesuai standar gudang penyimpanan amunisi. Tersimpan di bawah tanah dan ada tanggul pengaman. Meski ada ledakan, selongsong peluru terontarnya secara vertikal sehingga tidak terlalu membahayakan karena terhalang tanggul pengaman,” tutur Hasan.
Hasan juga menjelaskan, di gudang tersebut, tidak ada sistem listrik atau akses eksternal lainnya.
Karena itu, Pangdam Jaya berkseimpulan, penyebab kebakaran dan ledakan, murni karena bahan kimia yang stabil dari amunisi dan bahan peledak yang sudah kedaluwarsa.
“Kami sudah mengajukan pemusnahan sejak awal tahun 2024 lalu. Namun karena jumlahnya banyak, pengadministrasian belum selesai. Sekarang sudah lebih dulu musnah,” tutur Hasan.
Seperti diketahui gudang amunisi milik TNI AD yang tersimpan di Batalyon Artileri Medan (Yon Armed) di Gunungputri, Kabupaten Bogor, terbakar dan meledak pada Sabtu malam pukul 18.30 WIB.
Akibat kobaran api, seluruh amunisi dan peluru meledak dan menimbulkan kobaran api sangat hebat.
Terdengar ribuan kali bunyi ledakan berasal dari peluru dan bahan kimia yang berada di daloam gudang amunisi.
Dalam insiden tersebut, dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Hanya saja, sejumlah rumah milik warga yang berada di sekitar gudang megalami banyak kerusakan.
TNI AD sendiri akan mengganti seluruh yang diderita warga. Rata-rata plafon dan atap runtuh karena terkena getaran ledakan dahsyat dari amunisi saat kebakaran terjadi.
Api baru bisa dipadamkan pada Minggu dini hari setelah lebih dari sepuluh jam terbakar dengan bunyi ledakan ribuan kali.
Di sekitar lokasi ledakan dari gudang nomor 6 miloik Yon Armed Kodam Jaya ini, warga bayak menemukan selongong berbagai jenis peluru yang sudah meledak dan terlontar ke sekitar areal gudang.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.