SUARA CIREBON – Korlantas Polri menangkap adanya tren atau kecenderungan perubahan pada arus mudik di jalan tol Trans Jawa lebaran 1445 Hijriah tahun 2024 ini.
Dari pemantauan sejak Jumat Sabtu dan sepanjang Minggu hingga Senin hari ini,8 April 2024, ada fenomena baru dalam catatan arus mudik lebaran yang melalui ruas tol Trans Jawa.
Jumlah kendaraan arus mudik dari Jakarta ke arah timur melalui tol Trans Jawa, dari Jumat, Sabtu dan Minggu (5,6,7 April 2024), terlihat flat, hampir sama.
“Jumlahnya flat. Hampir sama. Di kisaran 130 ribu sampai 135 ribu unit di hari Jumat, Sabtu dan Minggu,” tutur Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, Senin 8 April 2024.
Dengan melihat fenomena tadi, dimana selama tiga hari jumlah kendaraan flat, istilah puncak arus mudik sebenarnya dinilai kurang lagi relevan lagi.
“Dari pantauan kami, tidak terjadi sebagaimana istilah puncak. Ternyata dalam tiga hari terakhir, jumlah kendaraan arus mudik di tol Tran Jawa itu flat. Hampir sama,” tutur Aan Suhanan.
Jumlah kendaraan dengan kisaran flat yang sama, diperkirakan juga akan terjadi pada Senin hari ini atau H-2 lebaran Idul Fitri 1445 H.
“Senin ini, jika kita pantau sejak dari Jakarta, jumlahnya akan berada di kisaran sama dengan tiga hari sebelumnya,” tutur Aan Suhanan.
Korlantas Polri menangkap tren baru pada perilaku arus mudik dimana tidak ada satu hari yang jumlah kendaraan jauh lebih tinggi dibanding hari lainnya, atau yang disebut sebagai puncak arus mudik.
“Catatan kami, tiga hari terakhir sejak jumat, jumlah kendaraan sama. Sepertinya ada perubahan perilaku pemudik yang akhirnya tercatat jumlah yang flat,” tuturnya.
Aan Suhanan mengungkapkan, tren perubahan perilaku arus mudik ini tidak lepas dari pengaturan dan antisipasi yang dilakukan sejak awal.
Korlantas Polri, memberlakukan tiga kebijakan secara simultan di ruas tol Trans Jawa, terutama dari Km 0 Jakarta hingga Km 414 Kalikangkung, Semarang.
Di sepanjang ruas tol Trans Jawa Jakarta sampai Kalikangkung, secara kondisional diberlakukan kebijakan One Way, Contra Flow dan Ganjil Genap.
“Kita berlakukan One Way, Contra Flow dan Ganjil Genap secara simultan dan kondisional di lapangan,” tutur Aan Suhanan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.