SUARA CIREBON – Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon berharap, jumlah guru honorer di setiap sekolah paling banyak tersisa dua atau tiga orang saja.
Kondisi itu merupakan imbas dari kebijakan Bupati Cirebon, H Imron yang telah mengangkat ribuan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, H Ronianto, saat memberikan sambutan pada kegiatan pembinaan guru se-Kecamatan Pasaleman dan Kecamatan Waled, Selasa, 23 April 2024.
“Kedatangan kami dengan Pak Bupati dalam rangka melihat dan mengevaluasi, setelah Pak Bupati memenuhi kebutuhan guru di Kecamatan Waled dan Pasaleman,” kata Ronianto.
Roni menyebut, setelah Bupati Cirebon Imron melantik dan mengangkat guru honorer menjadi PPPK, jumlah guru yang ASN dan PPPK di Kabupaten Cirebon sudah mencapai 90 persen.
“Tentunya capaian ini atas kebijakan Pak Bupati. Untuk kedepannya, kami berharap Pak Bupati juga bisa mengangkat tenaga pendidik lainnya yang masih sebagai honorer,” katanya.
Pada kesempatan itu, Roni menyampaikan, para guru honorer sebelum diangkat menjadi PPPK penghasilan per bulannya hanya Rp300 ribu-an.
“Sebelum diangkat P3K gaji mereka itu Rp300 ribu per bulan. Itu sudah ada yang mengabdi 5 tahun bahkan sampai ada yang 15 tahun. Dengan diangkat P3K, sekarang gajinya sampai Rp3 juta. Untuk itu saya minta kepada P3K displin dalam bertugas baik itu dari waktu dan lainnya,” tegas Roni.
Sementara itu, Bupati Cirebon Imron menyampaikan, sebagai tenaga pendidik seorang guru harus paham dalam menyampaikan pendidikan kepada murid-muridnya.
“Karena supaya bisa membentuk karakter murid atau siswa yang baik, maka para tenaga pendidik sebagai seorang guru harus disiplin. Guru juga harus selalu menggali potensi siswa-siswinya,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.