SUARA CIREBON – Terungkap, keluarga Vina ternyata pertama kali tahu kalau anaknya terluka parah justru dari salah satu pelaku pembunuhan.
Salah satu pelaku, pagi-pagi, pada Ahad 28 Agustus 2016 lalu, datang ke rumah untuk menyampaikan kalau Vina, warga Samadikun, Kota Cirebon, terluka parah di rumah sakit karena mengalami kecelakaan.
Dari informasi itu, kemudian ayah, ibu dan keluarga Vina, mendatangi rumah sakit (RS) Gunung Jati Kota Cirebon untuk memastikan kondisi anaknya.
Diduga kuat, kedatangan laki-laki yang belakangan terungkap salah satu pelaku pembunuhan Vina, merupakan upaya untuk membuat alibi terhadap kebiadaban yang telah dilakukan bersama teman-teman geng motornya.
Fakta baru itu diungkap ke publik oleh Marliyana, kakak tertua almarhumah Vina melalui podcast Denny Sumargo pada Rabu, 15 Mei 2024.
“Yang datang itu belakangan ternyata salah satu pelaku. Ia ke rumah yang pertama memberitahu soal Vina. Dia bilangnya Vina terluka parah karena kecelakaan,” jelas Marliyana.
Diceritakan, setelah mendengar informasi itu, Marliyana dan kedua orang tua datang ke RS untuk melihat kondisi Vina.
“Benar, Vina terluka parah. Saat di rumah sakit, kondisinya sangat lemah dan kritis dengan luka dimana-mana. Kepalanya sangat lemah. Masih hidup, tapi pingsan dan sudah ngorok,” tutur Marliyana.
Marliyana juga menceritakan, setelah Vina akhirnya meninggal dunia, keluarga lalu minta datang ke lokasi tempat Vina ditemukan. Selain itu juga minta melihat kondisi sepeda motor termasuk HP (handphone) milik almarhumah.
“Katanya nabrak trotoar dan tiang listrik. Tidak ada jejak goresan apapun di trotoar maupun tiang listrik. Kondisi motor juga cuma lecet-lecet dan Hpnya masih utuh, tidak ada kerusakan. Kami sangsi kalau ini kecelakaan,” kata Marliyana.
Temuan kematian Vina yang mencurigakan itu ditambah dengan teman dari Marliyana yang juga kenal baik dengan Vina, Linda kerasukan arwah Vina.
“Linda kerasukan arwah Vina. Dari suara dan cara bicaranya mirip sekali. Seperti dalam rekaman yang sempat viral. Itu suara vina. Kami keluarga tahu benar. Melalui tubuh Linda, Vina menangis mengadukan apa yang sebenarnya telah dialami. Dia dibunuh dan disiksa,” tutur Marliyana.
Dengan bukti tidak adanya bekas kecelakaan dan Linda yang kerasukan arwah Vina, Marliyana dan keluarga langsung ke kantor polisi memberitahukan apa yang mereka peroleh.
“Saya dan keluarga ke kantor polisi malam hari. Kami tunjukan semua foto motor, HP dan juga rekaman Linda yang kerasukan arwah Vina. Untungnya polisi percaya, subuh mereka mulai bergerak,” tutur Marliyana.
Melalui penyelidikan dan perburuan, polisi akhirnya mengungkapkan fakta bahwa Vina dan kekasihnya Eki meninggal dunia bukan karena kecelakaan, tapi karena pembunuhan dan pemerkosaan.
Belakangan, kemudian terungkap pelakunya ada 11 orang. Setelah mengetahui markas kawanan geng motor itu, polisi menangkap 8 dari 11 tersangka.
“Ternyata salah satu dari 8 pelaku pembunuhan itu yang datang pagi hari ke rumah kasih tahu kalau Vina terluka parah karena kecelakaan,” jelas Marliyana mengaku geram dan gemas.
Hingga kini, 8 pelaku yang ditangkap telah dijatuhi vonis pengadilan. Dari 8 pelaku, 7 divonis hukuman penjara seumur hidup, dan 1 pelaku divonis 8 tahun.
Pelaku yang divonis 8 tahun, brnama Saka Tatal, pada Agustus atau September tahun 2024 ini bakal bebas setelah menjalani hukuman selama 8 tahun.
Tujuh pelaku lainnya, divonis penjara seumur hidup. Masing-masing bernama Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman dan Rivaldi Aditya Wardana. Pada tahun 2016, usia mereka rata-rata antara 18 sampai 20 tahun. Saat ini, telah berkisar antara 25 sampai 30 tahun.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.