SUARA CIREBON – Pengisian kekosongan puluhan jabatan kepala sekolah dan beberapa jabatan struktural lainnya seperti Wakil Direktur RSUD Arjawinangun dan puskesmas di lingkup Pemerintah Kabupaten Cirebon, harus dilakukan kajian terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya, Rabu, 26 Juni 2024.
Menurut Wahyu, pengisian kekosongan jabatan tersebut harus dilihat berdasarkan kebutuhan. Jika memang diperlukan, maka bisa saja dirinya mengusulkan pengisian jabatan tersebut, termasuk jabatan struktural dan fungsional di lingkup sekolah yang banyak mengalami kekosongan.
“Kita lihat sesuai dengan kebutuhannya. Jika memang sangat diperlukan, bisa saja kita mengusulkan keduanya,” kata Wahyu.
Berdasarkan pertimbangan pula, bisa jadi pengisian jabatan hanya dilakukan pada salah satu bagian saja, yakni hanya untuk jabatan kepala sekolah.
“Saya pikir bisa jadi dua-duanya menjadi pertimbangan, bisa jadi hanya salah satu bagian saja, yaitu kepala sekolah saja. Karena memang banyak jabatan kepala sekolah yang kosong,” terang Wahyu.
Pj Bupati itu mengaku, sebelumnya pihak Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sudah melaporkan kepada dirinya perihal kekosongan jabatan tersebut. Namun untuk pengisian jabatan tersebut, tetap harus melalui proses, di antaranya harus menempuh izin-izin terlebih dahulu.
“Pertama dari internal kitanya, apakah memang sangat diperlukan untuk dilakukan pengisian, kedua terkait diizinkan atau tidak untuk melakukan pengisian,” ucapnya.
Sebelumnya, jabatan kepala sekolah (kepsek) di sejumlah sekolah dasar negeri (SDN)maupun sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kabupaten Cirebon, bakal banyak yang mengalami kekosongan. Hal itu disebabkan, karena banyak kepala sekolah yang pensiun pada bulan Juni ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto, membenarkan banyak SDN dan SMPN yang bakal mengalami kekosongan jabatan kepala sekolah. Menurut Ronianto, kekosongan kepala sekolah paling banyak berada di SDN yang jumlahnya mencapai 50 orang. Sedangkan di SMPN, jumlah kekosongan jabatan hanya 5 orang.
Ronianto mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki disdik, sampai bulan Juni 2024 ini ada 50 jabatan kepala SD dan 5 kepala SMP yang kosong.
Menurut Ronianto, kekosongan jabatan kepala sekolah tersebut dikarenakan banyak yang pensiun pada Juni ini.
“Kekosongan itu karena nanti banyak yang pensiun,” ujar Roni sapaan akrab Ronianto, Selasa, 25 Juni 2024.
Ia menegaskan, tidak ingin kekosongan jabatan kepala sekolah tersebut menghambat kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang bersangkutan. Karena itu, ia akan menyiapkan pelaksana tugas (plt) kepala sekolah untuk mengisi kekosongan sementara.
“Agar aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terhambat, akan ada plt kepala sekolah untuk mengisi kekosongan sementara,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.