SUARA CIREBON – Kesaksian Dede Kurniawan mengungkapkan kalau pada tahun 2016, Pegi Setiawan sempat mau pulang ke rumahnya di Cirebon.
Namun karena sebelumnya ada penggeledahan dari polisi di rumahnya, Pegi Setiawan membatalkan pulang ke rumah.
Melalui chat atau percakapan lewat Facebook (FB), Pegi Setiawan mengungkapkan terpaksa batal pulang.
Kepada Dede Kurniawan, dalam bahasa Jawa Cirebon, Pegi Setiawan menyatakan tidak jadi pulang karena ketakutan.
Pegi Setiawan mengaku tidak berani pulang karena takut dipenjara. Chat Pegi ini disampaikan pada 1 September 2016.
Penggeledahan polisi terhadap rumah Pegi Setiawan dilakukan 31 Agustus 2016. Artinya sehari setelah penggeladahan, Pegi Setiawan mengungkapkan ketakutannya bila pulang ke rumah melalui chat ke Dede Kurniawan.
Dede Kurniawan, merupakan salah satu saksi yang turut dihadirkan pada sidang lanjutan gugatan pra peradilan di Pengadilan Negeri atau PN Bandung.
Sidang lanjutan yang dipimpin hakim tunggal Eman Suleman, berisi pembuktian dengan menghadirkan saksi-saksi.
Pengacara Pegi Setiawan menghadirkan lima saksi pada sidang Rabu 3 Juli 2024 dalam sidang lanjutan gugatan pra peradilan terhadap Polda Jabar tersebut.
Saksi pertama yang dihadirkan ialah saksi ahli pidana, Suhandi Cahaya, dari Universitas Jayabaya, Jakarta.
Kemudian setelah skorsing, dihadirkan empat saksi lainnya. Masing-masing Dede Kurniawan yang merupakan teman main Pegi Setiawan,
Kemudian pasangan suami istri, Agus dan Riyana, warga Rancamanyar, Bandung yang pada tahun 2016 rumahnya dibangun oleh Pegi Setiawan dan sejumlah kuli bangunan asal Cirebon lainnya.
Saksi berikutnya ialah Suharsono alias Bondol. Bondol merupakan sesama kuli bangunan yang tidak betah tinggal di Bandung, lalu memutuskan pulang ke Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016, pada hari dimana Vina dan Eki ditemukan di fly over Kepompongan, Talun, Cirebon.
Dalam kesaksiannya, Dede Kurniawan mengungkapkan bahwa Pegi Setiawan berada di Bandung setelah memberitahu lewat chat di FB pada 29 Juli 2016.
Percakapan dengan Dede Kurniawan berikutnya, lewat FB, terjadi pada 1 September 2016 yang menyatakan ketakutan Pegi Setiawan pulang ke Cirebon setelah ada penggeledahan di rumahnya dari kepolisian.
Dalam kesaksiannya, Dede Kurniawan membantah kalau Pegi memiliki julukan Perong. Sepengetahuannya, Pegi dipanggil degan nama Pegi.
Kalaupun ada yang memanggil Pegi Setiawan dengan nama lain, seperti di dalam grup FB, bukan Perong tetapi Pegog.
Dede Kurniawan mengungkapkan keyakinannya bahwa sejak 29 Juli 2016 sampai September 2016, Pegi Setiawan berada di Bandung.
Meski mengetahui hanya lewat percakapan di FB, namun Dede Kurniawan meyakini temannya itu (Pegi Setiawan) memang berada di Bandung sejak Juli 2016.
Dede Kurniawan juga mengungkapkan pertemuan terakhirnya dengan Pegi Setiawan pada 9 Mei 2024.
Saat itu, Pegi Setiawan pulang kerja dari Bandung dan bermain ke rumahnya untuk menghadiri tahlilan di rumah Dede Kurniawan.
“Terakhir bertemu Pegi saat main ke rumah saya. Ia menghadiri tahlilan pada 9 Mei 2024,” tutur Dede Kurniawan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.