SUARA CIREBON – Usaha mikro menempati porsi terbesar dari pelaku usaha yang belum mendapatkan akses pembiayaan formal, akses inovasi dan teknologi serta yang paling rentan terhadap perubahan lingkungan. Padahal, lebih dari 99 persen pelaku usaha di Tanah Air adalah usaha mikro.
Hal itu dikemukakan, Pj Wali Kota Cirebon, H Agus Mulyadi saat memimpin upacara peringatan ke-77 Hari Koperasi Tahun 2024 di halaman Balai Kota Cirebon, Senin, 15 Juli 2024.
“Di sinilah peran koperasi menjadi sangat penting guna melengkapi ekosistem usaha rakyat agar dapat tumbuh, dari usaha mikro ke usaha kecil, usaha kecil ke usaha menengah dan terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional,” kata Agus Mulyadi yang membacakan pidato Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki.
Sebagai contoh, lanjut Agus, koperasi telah menjadi solusi pembiayaan mikro yang paling banyak di akses oleh rumah tangga di Indonesia (4,25%) setelah bank umum selain Kredit Usaha Rakyat/KUR (4,95%).
Bahkan di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayaan usaha.
“Solusi inilah yang terus kita ingin perbesar melalui penguatan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dengan mematok 100% dari pembiayaannya untuk koperasi,” ujarnya.
Agus mengatakan koperasi yang ada di Kota Cirebon harus lebih berperan aktif sehingga tidak hanya sebagai lembaga penerima tetapi juga menyalurkan dana ke masyarakat yang membutuhkan.
“Saya berharap koperasi di Kota Cirebon bisa lebih berperan menguatkan fungsi intermediasi untuk keseimbangan antara kegiatan menerima dan menyalurkan dana ke masyarakat, demi kesejahteraan bersama,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, H Iing Daiman mengatakan, saat ini jumlah koperasi yang ada di Kota Cirebon 412 unit.
“Yang aktif 270 koperasi, jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ujar Iing.
Untuk mempermudah pengelola koperasi dalam menyusun dan melaporkan laporan tahunan, DKUKMPP telah memiliki aplikasi Sistem Informasi Koperasi dan UKM (Sikoper-UKM) . Sikoper-UKM sudah diluncurkan sejak tahun lalu dan penerapannya terus dimaksimalkan pada tahun 2024.
“DKUKMPP mendorong agar koperasi-koperasi di Kota Cirebon menjadi koperasi yang sehat dan bisa menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu. Kita juga ada help desk untuk pegiat koperasi bisa konsultasi dan komunikasi,” tuturnya.
Iing menyebut, tema Hari Koperasi tahun ini yakni “Koperasi Sebagai Ekosistem untuk Konsolidasi, Akselerasi dan Eskalasi Ekonomi Mikro dan Kecil”.
Tema ini sengaja diambil untuk meneguhkan peran strategis koperasi dalam mengantarkan Indonesia Emas 2045.
Untuk diketahui, Pj Wali Kota mendapatkan apresiasi dari Pj Gubernur Jawa Barat atas peran aktifnya dalam mendorong perkembangan koperasi dan mendukung kemajuan perkoperasian di Jawa Barat.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.