SUARA CIREBON – Peta politik di Kota Cirebon seketika berubah. Sangat dinamis dan cair setelah Penjabat Wali Kota, Agus Mulyadi membuat keputusan mengejutkan.
Agus Mulyadi, merupakan salah satu figur yang diincar banyak partai politik (parpol). Mantan Sekertaris Daerah (Sekda) dinilai banyak pihak sebagai sosok yang paling ideal untuk menjadi Walikota Cirebon.
Karena itu, posisi Agus Mulyadi menjadi incaran banyak parpol yang menghendaki perubahan Kota Cirebon ke arah lebih baik dari sebelumnya.
Parpol melihat Agus Mulyadi sebagai sosok yang paling pantas diantara figur lain untuk menempati posisi Walikota Cirebon tahun 2024-2029.
Figur-figur lain, dinilai selama ini meragukan. Sebab sudah berlangsung sepuluh tahun, Kota Cirebon tidak menunjukan perubahan signifikan.
Perkembangan dan kemajuan Kota Cirebon lebih karena aktifitas para investor dan pengusaha yang menamamkan modal dan mengembangkan berbagai bidang usaha di Kota Pelabuhan tersebut.
Peran Pemerintah Kota atau Pemkot Cirebon nyaris tidak terlihat. Bahkan Walikota dan Wakil Walikota sebelumnya, hanya meninggalkan kerusakan infrastruktur yang memprihatinkan.
Kemunculan Agus Mulyadi, kendati hanya menjabat sebagai Pj Walikota Cirebon, cukup terasa bisa mendinamisasi Kembali Kota Cirebon yang stagnan selama ini.
Karena itu, banyak parpol yang melirik posisi Agus Mulyadi. Gusmul, panggilan akrabnya, dinilai parpol sangat tepat bila menempati posisi Walikota Cirebon secara definitif melalui Pilwalkot.
“Gusmul sosok yang tepat. Kelemahannya hanya soal kenaikan PBB. Tapi kalau dia membuat kebijakan mereview lagi kenaikan PBB, warga Kota Cirebon antusias mendukungnya,” tutur Suhu Jeremy Huang Wijaya, pengamat social dan politik Kota Cirebon, Rabu 17 Juli 2024.
Belakangan, rupanya keinginan parpol dan juga sebagian besar masyarakat untuk mengusung Agus Mulyadi seperti cinta bertepuk sebelah tangan.
Terkini Agus Mulyadi membuat keputusan mengejutkan. Ia menyatakan tidak akan maju dalam Pilwalkot Cirebon pada Pilkada 2024 ini.
“Saya tegaskan tidak akan ikut dalam Pilwalkot Cirebon,” tutur Agus Mulyadi.
Agus Mulyadi mengungkapkan alasan akan absen dalam Pilwalkot Cirebon. Paling penting, adalah hilal restu dari keluarga tidak muncul.
“Nggak ada restu dari keluarga,” tutur Gusmul.
Melihat perkembangan tersebut, Agus Mulyadi mengaku mengikuti kehendak keluarga. Ia pun menyatakan tidak akan maju dalam Pilwalkot Cirebon pada November 2024 mendatang.
Gusmul mengaku akan focus menyelesaikan tugasnya ebagai Pj Walikota Cirebon sampai berakhir masa tugasnya pada bulan Desember 2024 ini.
“Saya akan menunaikan tugas sebagai Pj Walikota Cirebon sampai berakhir masanya,” tutur Gusmul.
Sikap Agus Mulyadi ini seketika merubah peta politik menjelang Pilwalkot Cirebon. Sejumlah parpol yang selama ini mengincarnya seperti Koalisi Cirebon Guyub (KCG) terdiri dari PDIP, Demokrat dan PKS, harus menghitung ulang kalkulasi politiknya.
“Kita hormati sikapnya. KCG akan menghitung ulang kalkulasi politiknya,” tutur H Karso, Ketua PKS Kota Cirebon.
KCG sendiri sejauh ini masih solid. Namun dengan sikap Agus Mulyadi yang menyatakan tidak akan maju, membuat KCG melakukan Langkah disesuaikan engan perkembangan situasi.
“KCG akan melihat situasi ke depan. Apakah masih solid berkoalisi, atau kita mengambil sikap politik masing-masing,” tutur Karso.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.