SUARA CIREBON – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat, daerah terbanyak yang sering terjadi bencana yakni Kabupaten Bogor, Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat.
Hal itu diungkap, Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Anne Hermadianna saat menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Rabu, 17 Juli 2024.
“Berdasarkan pemetaan kita, wilayah barat Jawa Barat yang melingkupi Bogor, Sukabumi, Bandung Barat itu yang paling banyak bencananya. Tetapi kalau risiko bencana se-Jawa Barat semua berisiko,”kata Anne Hermadianna.
Selain di wilayah barat, Anne menyebutkan daerah yang paling berpotensi terjadi bencana berada di bagian tengah Jawa Barat. Hal itu karena, geografis daerah yang berupa dataran tinggi dan pegunungan.
“Kalau di bagian tengah Jawa Barat berpotensi bencana longsor, gempa, karena ada gunung dan bukit-bukit. Jadi Jawa Barat bagian barat ke selatan itu ada gunung potensi gempanya ada,” katanya.
Kemudian untuk Jawa Barat bagian pantai utara (Pantura) termasuk di Kota Cirebon, Anne mengatakan, potensi bencana berupa banjir, karena mendapat limpasan air dari daerah hulu.
“Kemudian banjir rob atau gelombang tinggi, tidak kemungkinan ada gempa juga,” ujarnya.
Anne menjelaskan, musim kemarau pada tahuan ini akan lebih cepat dikarenakan adanya anomali cuaca. Pihaknya memperkirakan musim penghujan akan terjadi di bulan September.
“Walaupun musim kemarau lebih pendek, kami masih menetapkan status darurat kekeringan sampai tiga bulan ke depan sejak bulan Juni,” katanya.
Sementara itu, terkait ancaman bencana kemarau, PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon siap menyuplai air bersih ke daerah rawan bencana kekeringan.
Dirut PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sopyan Satari memastikan, intansi yang dipimpinnya itu sudah menyediakan dua armada penyalur bantuan air bersih.
“Di musim kemarau ini, kami siap menyuplai air bersih ke permukiman warga yang terdampak kekeringan. Sudah kami siapkan dua armada kapasitas 4000 liter untuk sekali suplai,” kata Opang –sapaan akrab Sopyan Satari, usai menghadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Hedrometeoroligi.
Opang menuturkan, PDAM telah menjalin kerja sama dengan BPBD, kecamatan hingga kelurahan, terkait bantuan air bersih tersebut.
“Jadi kalau ada warga yang membutuhkan air bersih lingkupnya luas, bisa pengajuan ke kelurahan atau kecamatan kemudian tembusan ke BPBD, nanti BPBD yang akan menghubungi kami,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.